Pada bulan Maret-Oktober, waktu terbaik berkunjung ke pulau Pasir Putih adalah pagi dan sore hari, apa lagi jika bertepatan dengan air laut surut. Umumnya, banyak pengunjung datang menunggu dan mengabadikan indahnya sunset. Bola matahari jingga menuju peraduan menjelang magrib, tampak jatuh ke ufuk bumi, mengapung di permukaan air laut, lalu perlahan tenggelam ke dalamnya. Ini penampakan sunset di Pulau Pasir Putih.
Mekko menjadi titik kumpul pengunjung sebelum beranjak ke pulau Pasir Putih. Jarak Mekko ke pulau Pasir sekitar 4 km, dengan waktu tempuh berkisar 20-35 menit menggunakan perahu motor milik nelayan setempat.Â
Tarif angkutan perahu motor dari Mekko ke pulau Pasir Rp. 15.000/orang. Jika melakukan  trip dalam rombongan, wisatawan bisa menggunakan perahu motor dengan sistem sewa, harganya tergantung negosiasi dengan operator perahu. Â
Akses menuju Mekko dari Bandara Gewayan Tanah di Larantuka, ibu kota  Kabupaten Flores Timur dengan menggunakan kapal motor penumpang yang rutin melayani rute Larantuka-Waiwerang di Pulau Adonara.Â
Dalam sehari, bisa ada 3 pelayaran dari dan ke Waiwerang dengan tarif  Rp. 25 ribu per orang. Dari Waiwerang ke Mekko, belum ada transportasi publik, maka pilihannya pada mobil carteran atau jasa ojek. Taksiran harga mobil carteran sekitar Rp.250-300 ribu. Jarak tempuh Waiwerang-Mekko sejauh 27km dengan lama perjalanan sekitar 1-2 jam dengan akses jalan  beraspal.Â
Pengunjung akan diantar ke Mekko dengan kapal motor dengan tarif Rp. 25 ribu per orang. Perjalanan akan ditempuh selama 1-2 jam. Sepanjang perjalanan, wisatawan akan melewati hamparan hutan mangrove sepanjang belasan kilo meter. Laut di sepanjang hutan mangrove ini, terbentang padang  Lamun (Seagrass), yang merupakan habitat beragam biota laut dan kaya akan berbagai jenis ikan. Di sinilah, disaat air laut surut,  masyarakat Witihama biasa mencari ikan secara tradisional yang disebut meting.
Obyek wisata pulau Pasir Putih di dusun Mekko sangat potensial dan prospektif untuk dikembangkan, agar mampu mendatangkan manfaat ekonomi, terutama bagi masyarakat lokal dusun Mekko dan desa Pledo secara umum.Â
Merujuk data otoritas desa Pledo, trend pengunjung pulau Pasir menunjukan peningkatan setiap tahunnya. Menurut Zisou Kay Gute, Kepala Urusan Pemerintahan Desa Pledo, rata-rata pengunjung setiap bulan diluar musim liburan mencapai lebih dari 700 wisatawan. Di musim liburan seperti Lebaran, libur semester, angka pengunjung di atas 1.000 orang. Data ini tidak termasuk turis asing yang berkunjung ke pulau Pasir dengan kapal pesiar.