Mohon tunggu...
Mada
Mada Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Pejuang Tugas

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Pandemi Jadi Penghasil Sampah, Kok Bisa?

20 November 2020   09:00 Diperbarui: 20 November 2020   09:03 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alih-alih membeli makan diluar, lebih baik memasak sendiri, selain mengurangi sampah karena bungkus makanan, kita juga bisa menghemat uang dan makanan yang kita buat sendiri tentu lebih menyehatkan.

Keempat, Mendaur Ulang Sampah

Ini merupakan Langkah terakhir apabila barang yang akan digunakan sudah tidak layak pakai. Daripada dibakar atau bahkan dibuang sembarangan ke sungai, lebih baik didaur ulang. Memang, ini langkah yang kelihatan ribet dan susah, tapi sebenarnya tidak juga kok.

Mulai dari sekarang cobalah berkreasi dari barang barang bekas yang sudah tidak terpakai. Daripada membeli barang baru, lebih baik memanfaakan sampah/barang bekas yang ada di rumah, khususnya sampah anorganik.

Jika anda kerepotan/kesulitan untuk mendaur ulang sampah sendiri, anda juga bisa menyerahkan sampah-sampah di rumah ke pabrik daur ulang ke pabrik daur ulang, agar lebih praktis.

Jadi, jangan diam saja atau bahkan malah menambah permasalahan sampah ini, karena jika memperburuk keadaan akan ada permasalahan baru yang timbul dari banyaknya sampah yang dihasilkan saat masa pandemi seperti ini, dan akan dirasakan di masa depan oleh anak cucu kita nanti, eh kita, iya kita semua!.

Oleh karena itu, Mari lakukan langkah-langkah diatas untuk mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan saat masa pandemi, dan jangan pernah berhenti untuk berkontribusi dalam mengurangi jumlah sampah.

Selamatkan lingkungan, Selamatkan kehidupan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun