Kebiasaan baru membeli produk secara online dengan memanfaatkan layanan E-Commerce juga menjadi penyebab banyaknya sampah yang dihasilkan. Dari sampah-sampah tersebut, tanpa kita sadari ada bahaya yang sedang mengintai, salah satunya adalah microplastic.
Microplastic adalah plastic yang berukuran sangat kecil, dan bahkan bisa masuk ke tubuh kita lho!!, namun di artikel ini saya tidak akan membahas tentang microplastic, penjelasan lebih lanjut bisa anda cari di artikel tentang microplastic.
Nah, dari kebiasaan-kebiasaan seperti itulah yang dapat menambah jumlah sampah yang dihasilkan selama masa pandemi. Ada beberapa cara untuk mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan.
Pertama, gunakan tas ramah lingkungan
Saat membeli makanan yang dibawa pulang atau takeaway, usahakan membawa tas kresek sendiri dari rumah atau bisa juga membawa tas ramah lingkungan agar tidak menimbulkan sampah dari penggunaan tas kresek sekali pakai.
Meskipun tas ramah lingkungan harganya lebih mahal dari tas kresek sekali pakai, namun bisa dipakai berkali-kali. Daripada kita menggunakan tas kresek dari tempat belanja yang sudah dikenakan biaya, lebih baik membawa tas ramah lingkungan sendiri dari rumah.
Kedua, Kurangilah Pembelian Melalui Layanan E-Commerce
Mengurangi pembelian melalui layanan E-Commerce dapat mengurangi jumlah sampah sekaligus menghemat pengeluaran kamu.
Dengan tidak berbelanja terlalu banyak di layanan E-Commerce, maka sampah yang dihasilkan dari kemasan produk akan berkurang, dan otomatis pengeluaran juga berkurang, jadi bisa buat keperluan lain deh.
Ketiga, Mandiri Dalam Pengelolaan MakananÂ
Kita kebanyakan suka membeli makan di luar, karena sangat praktis, apalagi sekarang zamannya teknologi, tinggal sentuh-sentuh smartphone, eh makanan sudah datang, namun kurangilah kebiasaan itu.