Pandemi Menambah Jumlah Sampah
Penyebaran wabah virus Corona telah banyak mengubah tatanan kehidupan masyarakat, dari yang awalnya bebas keluar rumah untuk bekerja, sekolah, main sama temen, liburan, dan aktivitas lainnya yang mengharuskan untuk keluar rumah.
Namun setelah negara api menyerang, eh maksudnya wabah virus corona menyebar secara global, banyak negara yang merasakan akibat dari wabah ini tidak terkecuali Indonesia.
Sekarang semua orang harus berdiam diri di rumah, jika ingin keluar pun, harus benar-benar penting dan memakai masker kemanapun kita pergi, menjaga jarak, dan banyak lagi tatanan kehidupan yang berubah dari kebiasaan lama.
Untungnya sekarang sudah mulai kembali ke kebiasaan semula dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, yang biasa kita sebut dengan New Normal. Dari perubahan kebiasaan tersebut, akibatnya kita harus menyesuaikan diri dengan keadaan sekarang.
Namun hal ini ternyata dapat mendatangkan dampak negatif bagi lingkungan, yaitu sampah!, permasalahan sampah memang sudah ada sejak lama, namun akibat dari wabah Covid-19 ini, permasalahan sampah semakin bertambah, kita sering mengabaikan keberadaan sampah, padahal ini juga akan mendatangkan masalah baru bagi kehidupan.
Ada cara-cara yang dapat kita lakukan untuk mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan saat pandemi seperti ini. Mari kita simak pembahasan berikut.
Penyebab Banyaknya Sampah Saat Pandemi
Saat pandemi, kebiasaan orang banyak yang berubah, orang tidak boleh bepergian jika tidak terlalu penting, orang harus bertahan di rumah atau stay at home, sehingga aturan tersebut mengakibatkan orang-orang harus mengubah kebiasaan mereka.
Contohnya adalah saat membeli barang, makanan, minuman, dan sebagainya, pada saat pandemi, ketika membeli makan harus dibawa pulang (take away) dan tidak boleh makan ditempat.
Hal itu akan menambah jumlah sampah karena makanan yang dibawa pulang harus memakai bungkus plastik atau bahkan styrofoam, bahan-bahan tersebut tidak dapat diuraikan, sehingga akan memperburuk kondisi lingkungan.