Mohon tunggu...
Akbar Rahmada Maulana
Akbar Rahmada Maulana Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

I am a student, focus on politic

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Topeng Hambalang

30 Januari 2014   16:34 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:19 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Satire

-

Mencari gundukan topeng

Diatas tanah yang menggeleng

Berharap ada berlian diatas genteng

Hanya menemui asa melenceng

-

Kasus didalam usus

Mencerai berai rantai kebenaran

Berusaha menyelami seni memutus

Disaat busa memberikan saran

-

Hambalang itu nama proyek dan tempat

Pernahkah kita mendengar kata sempat

Sempat korupsi

Sempat kolusi

sempat berkata basi

-

Topeng bukan alat penutup

Disaat genangan cacian  meletup

Merantai fitnah dengan santai

Mengumbar lalat di keindahan pantai

-

Jeruji besi sudang sering menanti

Iblis dalam kandungan bumi

Mengharap para pemburu mati

Tenggelam dalam regulasi sunyi

-

Telur itu menggenang di alam jagat raya

Tepat diatas pemilik kacamata saat setelah ditanya para pemburu

Menuai memanen kontra

-

Monas sudah menolak pandangan

Ternyata bukan satu sen

Namun ribuan sen

-

Topeng tidak dijual

Tetapi diciptakan oleh para tikus

Berlari terpontang panting sibuk membual

Sibuk mencari alasan sebagai bungkus

-

Satu sen bukan untuk digantung

Bukan juga untuk disanjung

Mencari bara dalam genangan air dalam putung

Biarkan kau segera digantung

-

Oh topeng...

Janganlah kau mau diperalat

Oleh buaian ribuan banteng

Berusaha mencari butiran kesalahan

Saat Hambalang mulai diproses

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun