Tarian yang dilakukan pada pesta malam ini bervariatif mulai dari dansa, tebe sampai tari bebas. Setiap musik berganti tarian yang dilakukan ikut berganti. Kegiatan ini terus berlangsung hingga dini hari.
Air di botol telah habis. Kelompok kami diundang ke kelompok lain untuk ikut melingkar. Tersedia dua botol penuh dengan ukuran yang sama di kelompok baru ini. Saya terus disuguhkan dengan gelas mini plastik berukuran 120 ml. Takaran minuman yang disuguhkan sekitar satu teguk.
"Ayo minum seteguk saja, orang Timur harus minum."
Setiap ditawarkan setiap itu juga saya menolaknya.
Malam semakin gelap, tetapi pesta semakin meriah. Tamu masih bertambah dan teras rumah semakin padat dengan orang yang berdansa.
Sekitar pukul 00.30 saya pamit pulang.
Siangnya saya bertemu Ermen di Kafe Pustaka UM. Dari informasinya, pesta selesai menjelang fajar. Berkakhir dengan ricuh yang meriah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H