Mohon tunggu...
MAD KHATULISTIWA
MAD KHATULISTIWA Mohon Tunggu... Nelayan - muhammad al dilwan

pelajar

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Pesta dan Tuak Orang Timur

24 Juli 2019   14:10 Diperbarui: 24 Juli 2019   18:58 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pria dapat mengajak wanita manapun yang berada di acara ini. Jangan takut tertolak. Pengajakan adalah bentuk penghormatan. Wanita dengan senang hati akan menyambut uluran tangan pria yang mendatanginya.

Selama rangkulan pria normal kecemburuan kekasih tidak akan terjadi. Ketidaknormalan rangkulan tampak dari jarak antara si pria dan si wanita. Semakin merangkul semakin rapat tubuh keduanya. Meskipun begitu, batasan normal dan ketidaknormalan rangkulan setiap daerah di NTT cenderung berbeda-beda. Yang paling menyadari bahwa dansa itu diluar kewajaran adalah si pedansa itu sendiri.     

Malam semakin larut, jumlah tamu undangan terus bertambah. Menurut Ermen dan Alfridus berjoget adalah daya tarik pesta orang timur. Semakin malam, goyangan samakin asik, pesta kian meriah.

Orang datang ke pesta bukan sekadar untuk makan, tetapi berpesta dengan cara ikut bergoyang. Santap malam di pesta hanyalah seperti mengisi bensin agar stamina cukup asupan. MC mengistilahkan acara puncak ini dengan nama melantai.

Setiap alunan musik usai, hadirin kembali ke kursi masing-masing. Pola duduk kami cenderung mengelompok. Ada sekitar empat kelompok yang terbentuk. Dua kelompok untuk pria dan dua kelompok wanita. Pola duduk pria cenderung melingkar sedangkan wanita tidak beraturan. Bentuk duduk melingkar memudahkan setiap orang untuk melihat siapapun di dalam kelompok.

Duduk melingkar pada sebuah pesta terasa hampa bila usai dengan hanya obrolan. Agar terasa berwarna duduk melingkar ini ditemani dengan satu botol plastik berukuran 1500 ml yang berisi minuman berwarna seperti air kelapa, bening keputihan.

Di tengah lingkaran sekitar empat belas pria, sebetol minuman itu telah tersedia. Saya tidak tahu dari mana asalnya dan bagaimana benda itu tersedia.

Pria di sampingku yang kuliah di Universitas Brawijaya beberapa kali menawarkan untuk minum seteguk agar badan terasa hangat dan lebih segar.

"Maaf, terima kasih. Silahkan dilanjutkan!"

Saya berkata begitu sembari tersenyum.

Saya sempat ikut malantai ketika tari Tebe. Tarian ini dilakukan dengan cara berdiri melingkar, berhadap-hadapan dan tangan saling menjabat. Tari Tebe mirip seperti tarian Lulo asal Sulawesi Tenggara. Saya cukup mengetahui beberapa jenis tarian lulo, meskipun tidak begitu mahir. Tari tebe ini lebih mudah dari lulo yang saya pernah lakukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun