Mohon tunggu...
achmad
achmad Mohon Tunggu... Penegak Hukum - aparatur

berusaha menjadi orang baik meski orang lain menilai tidak baik

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Jangan Lupa Gerak Badan

2 Desember 2024   07:35 Diperbarui: 2 Desember 2024   10:46 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gerak Badan di Aceh (Sumber: dokumentasi pribadi)

Hari Selasa 24 September 2024, apel olah raga pagi dimulai pukul 05.45 wib bertempat di Lapangan Jayusman. Cuaca Lembang yang dingin tidak menyurutkan serdik melakukan aktifitas di pagi buta tersebut. Semangat menyambut hadirnya mentari pagi. Bapak Kakorsis Sespimmen melalui Kasubbag Evadasi yang mengambil apel pagi, menyampaikan penawaran kepada serdik SPPK. 

Olah raga pagi berupa lari satu putaran atau jalan kaki 3 putaran? Kemudian serdik memilih opsi pertama, lari sekali putaran. Bersama-sama dengan bapak Kombes Pol Suheru, serdik bersemangat menapakkan kaki menginjak bumi Lembang dengan gembira, sesekali bernyanyi yang menimbulkan gairah pagi, mengusir hawa dingin dengan berlari keliling area Sespim Polri.

Olah raga pagi SPPK (Sumber: dokumentasi Sespim Polri)
Olah raga pagi SPPK (Sumber: dokumentasi Sespim Polri)

Sebagaimana arahan bapak Kasespim Lemdiklat Polri, Irjen Pol. Prof. Dr. Chryshnanda Dwilaksana, M.Si., pada apel gabungan hari Rabu tanggal 25 September 2024, beliau mengingatkan agar serdik melakukan 3 olah, yaitu: olah raga, olah jiwa, olah rasa.  Olah raga, serdik dapat melakukan olah raga sesuai hobi atau kesukaannya, lembaga telah menyiapkan sarana olah raga berupa lapangan tenis, jogging track, bulu tangkis, fitness, dan olah raga lainnya, supaya badan tetap fit. 

Olah jiwa, serdik jangan lupa melakukan olah jiwa dalam arti mendekatkan diri pada sang pencipta, di lembaga ini ada tempat ibadah berupa masjid, pura, gereja. Yang terakhir olah rasa, dikaitkan dengan pembinaan seni budaya, penataan lingkungan yang bersih asri, sehingga betah tinggal di sini, yang suatu saat nanti ketika telah selesai menjalani pendidikan, para serdik akan timbul rasa kangen ingin datang lagi ke tempat ini, atau dengan istilah ngangeni.

bertugas sambil gerak badan (Sumber: foto pribadi)
bertugas sambil gerak badan (Sumber: foto pribadi)
 

Menurut Prof. Dr. dr. Suryo Wibowo, seorang ahli kardiologi Indonesia, olahraga secara teratur dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung. Beliau menekankan bahwa aktivitas fisik yang teratur, seperti berjalan kaki atau jogging, memperkuat jantung, memperbaiki sirkulasi darah, dan menurunkan tekanan darah.


Dulu dibenci, sekarang menjadi hobi.

Mengapa tulisan ini berjudul Jangan Lupa Gerak Badan? Tentu ada latar belakangnya, begini ceritanya:

Pada zaman dahulu, pada era 80-an, hiburan layar tancap di kampung sangat menghibur warga di daerah pedesaan. Pemutaran film bioskop di tempat terbuka biasanya pada saat ada hajatan warga. 

Salah satu tontonan layar tancap menyajikan film Rhoma Irama yang berjudul Sebuah Pengorbanan, terdengar bait-bait lagu lari pagi sebagai sound track nya, liriknya antara lain: 

He, lari pagi lari pagi tua muda semua
Lari pagi lari pagi dan sangat digemari
Lari pagi lari pagi memang baik sekali
Lari pagi lari pagi untuk bina jasmani...

dalam benak penonton saat itu, sungguh asyik bisa melakukan olahraga seperti itu, betapa bahagianya bisa melakukan olah raga seperti apa yang dinyanyikan Bang Rhoma. Di otak si bocah yang sedang nonton membayangkan alangkah indahnya bisa melakukan olahraga pagi. Namun setelah layar tancap bubar dan esok harinya ingin mempraktekkan lari olahraga pagi terasa sulit karena harus melaksanakan kewajiban membantu orang tua kerja di sawah. 

Ketika si bocah menginjak bangku SMA, ingin rasanya berolahraga namun apa daya hal itu tidak kesampaian. Ada banyak alasan sehingga selama sekolah SMA hanya beberapa kali saja mengikuti olahraga di lapangan.

Hari berganti hari, tahun berganti tahun, setelah sekian dasawarsa si bocah teringat masa kecilnya yang malas berolah raga. Kini si bocah mendapat amanah melaksanakan tugas memberantas korupsi sampai ujung negeri, acapkali berpindah dari satu tempat ke tempat lain. 

Pernah terjadi pada suatu ketika dalam satu hari, dalam satu waktu, pagi hari salat subuh di Aceh, kemudian berpindah tempat sehingga makan siang di Jakarta, selanjutnya pindah lagi di Jawa Timur sore harinya. Dalam kondisi seperti ini dibutuhkan kondisi tubuh yang prima yang siap digerakkan sesuai perintah dinas. 

Lantaran tuntutan tugas yang mengharuskan mempunyai kondisi fisik yang prima, yang setiap saat mendapat tugas di tempat-tempat yang berbeda, mengharuskan untuk menjaga kondisi tubuh agar senantiasa siap sedia, salah satu caranya adalah rajin melakukan olahraga. Obat atau suplemen vitamin itu hanya tambahan, yang lebih dominan menyiapkan tubuh agar sehat walafiat adalah diri kita sendiri dengan cara olah raga.

Gerak Badan di Aceh (Sumber: dokumentasi pribadi)
Gerak Badan di Aceh (Sumber: dokumentasi pribadi)

Dengan memegang prinsip olahraga jangan dijadikan sebagai beban tapi olahraga jadikan sebagai kebutuhan. Sebagai salah satu usaha atau ikhtiar demi menjaga kebugaran tubuh agar tetap sehat supaya dapat melaksanakan aktifitas sehari-hari, dengan cara rutin berolahraga. 

Kalau bukan kita yang menjaga kondisi tubuh, siapa lagi? kalau bukan sekarang, kapan lagi? Menginjak usia sudah 40-an tahun, ibarat mesin sudah waktunya mendapat perawatan ekstra, lebih sering masuk bengkel karena banyak onderdil yang sudah waktunya diganti atau butuh istirahat.

Kembali ke masa lalu, istilah olahraga nampak eksklusif, terkesan hanya untuk kaum berduit saja, seakan-akan olah raga tidak berlaku untuk kalangan bawah, namun asumsi itu sekarang sudah tidak berlaku.  

Si bocah berusaha untuk menyampaikan pesan kepada orang lain bahwa olahraga adalah penting, tidak memandang status sosial, entah itu kaya atau miskin, pejabat atau penjahit, semuanya butuh olahraga jika ingin mempunyai kondisi badan yang bugar dan sehat.

Kita bisa memilih jenis olah raga yang murah tapi meriah, bahkan tanpa biaya sama sekali, antara lain: lari, atau jalan kaki. Lakukan olah raga sesuai kondisi badan, jangan terlalu diporsir yang penting rutin. Tidak penting menjadi nomor satu atau terdepan, yang penting semangat dalam diri menuju badan sehat.

Dalam rangka mempengaruhi orang lain supaya tidak malas olahraga atau menepis anggapan bahwa olahraga hanya untuk kalangan orang kaya, penulis mengganti istilah olahraga dengan istilah "gerak badan", dengan harapan orang yang membaca atau yang merasa diajak tidak sungkan untuk mengikuti anjuran tersebut. 

Adakalanya penulis memposting tulisan "JANGAN LUPA GERAK BADAN", di WhatsApp Group (WAG) komunitas tertentu, kemudian teman-teman lain membalas dengan mengirimkan berbagai macam kegiatan yang menggambarkan gerak badan, antara lain: ada yang sedang bersepeda, ada yang sedang mencangkul di sawah, ada yang sedang berenang, ada yang sedang menyiram bunga, dan lain-lain yang menggambarkan aktifitas olah fisik atau gerak badan. 

Hal itu tidak salah, pesan tealh tersampaikan dan dipraktekkan, apapun aktifitasnya, jadikan olah raga sebagai kebutuhan.

Dengan adanya ajakan jangan lupa gerak badan, diharapkan tubuh kita akan terjaga, dijauhkan dari penyakit. Kalaupun ditakdirkan mendapat sakit, ada secercah asa bisa sembuh dengan cepat.

Menurut penulis, olahraga bukan hanya untuk gaya-gayaan, bukan hanya mengikuti trend, tapi sebagai ikhtiar untuk menjaga agar badan tetap sehat, supaya umur dipanjangkan. Dapat menikmati sisa usia dengan wajah ceria, postur badan terjaga, hati lebih bahagia, kalaupun wajah nampak lebih awet muda, anggap saja itu sebagai bonus.

 Karena kita sadar bahwa pada umur 40-an masih ada tanggung jawab penting sebagai orang tua yaitu mendampingi anak-anak menggapai cita-citanya, bisa dibayangkan apabila kita sebagai orang tua kondisi kesehatannya memburuk sementara si anak minta pendampingan, yang butuh bimbingan orangtuanya. 

Semoga hal itu tidak terjadi pada kita, jaga tubuh kita dengan olahraga, jaga kebugaran tubuh kita dengan gerak badan, apapun aktivitasnya. Kita hanya bisa berusaha dan berdoa, manusia punya kendala, Allah swt punya kendali. 

Pernah ada teman yang bertanya, kalau seseorang sudah melakukan olahraga apakah tidak bisa sakit ? tentu saja bisa, sebagai manusia normal tetap dapat merasakan sakit. Di dunia ini selalu berpasangan, ada sehat ada sakit, ada baik ada buruk.  

selalu berpasangan namun bagi orang yang suka berolahraga dan mengalami sakit setidaknya itu menjadi kekuatan batin, menambah keyakinan diri bahwa penyakit itu akan segera sembuh seraya tetap berdoa pada Allah swt, Tuhan Yang Maha Kuasa untuk mendapat kesembuhan. Berupaya untuk sembuh dan tanamkan keyakinan diri karena sudah berolahraga penyakit itu akan segera sembuh.

Gerak Badan sore (sumber foto pribadi) 
Gerak Badan sore (sumber foto pribadi) 

Salam sehat dan bahagia

Penulis,

Achmad*

*) Peserta didik Sekolah Pengembangan Profesi Kepolisian (SPPK) 1- 2024 Pokjar 3 | No. Serdik 202409002001 |

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun