Kembali ke masa lalu, istilah olahraga nampak eksklusif, terkesan hanya untuk kaum berduit saja, seakan-akan olah raga tidak berlaku untuk kalangan bawah, namun asumsi itu sekarang sudah tidak berlaku. Â
Si bocah berusaha untuk menyampaikan pesan kepada orang lain bahwa olahraga adalah penting, tidak memandang status sosial, entah itu kaya atau miskin, pejabat atau penjahit, semuanya butuh olahraga jika ingin mempunyai kondisi badan yang bugar dan sehat.
Kita bisa memilih jenis olah raga yang murah tapi meriah, bahkan tanpa biaya sama sekali, antara lain: lari, atau jalan kaki. Lakukan olah raga sesuai kondisi badan, jangan terlalu diporsir yang penting rutin. Tidak penting menjadi nomor satu atau terdepan, yang penting semangat dalam diri menuju badan sehat.
Dalam rangka mempengaruhi orang lain supaya tidak malas olahraga atau menepis anggapan bahwa olahraga hanya untuk kalangan orang kaya, penulis mengganti istilah olahraga dengan istilah "gerak badan", dengan harapan orang yang membaca atau yang merasa diajak tidak sungkan untuk mengikuti anjuran tersebut.Â
Adakalanya penulis memposting tulisan "JANGAN LUPA GERAK BADAN", di WhatsApp Group (WAG) komunitas tertentu, kemudian teman-teman lain membalas dengan mengirimkan berbagai macam kegiatan yang menggambarkan gerak badan, antara lain: ada yang sedang bersepeda, ada yang sedang mencangkul di sawah, ada yang sedang berenang, ada yang sedang menyiram bunga, dan lain-lain yang menggambarkan aktifitas olah fisik atau gerak badan.Â
Hal itu tidak salah, pesan tealh tersampaikan dan dipraktekkan, apapun aktifitasnya, jadikan olah raga sebagai kebutuhan.
Dengan adanya ajakan jangan lupa gerak badan, diharapkan tubuh kita akan terjaga, dijauhkan dari penyakit. Kalaupun ditakdirkan mendapat sakit, ada secercah asa bisa sembuh dengan cepat.
Menurut penulis, olahraga bukan hanya untuk gaya-gayaan, bukan hanya mengikuti trend, tapi sebagai ikhtiar untuk menjaga agar badan tetap sehat, supaya umur dipanjangkan. Dapat menikmati sisa usia dengan wajah ceria, postur badan terjaga, hati lebih bahagia, kalaupun wajah nampak lebih awet muda, anggap saja itu sebagai bonus.
 Karena kita sadar bahwa pada umur 40-an masih ada tanggung jawab penting sebagai orang tua yaitu mendampingi anak-anak menggapai cita-citanya, bisa dibayangkan apabila kita sebagai orang tua kondisi kesehatannya memburuk sementara si anak minta pendampingan, yang butuh bimbingan orangtuanya.Â
Semoga hal itu tidak terjadi pada kita, jaga tubuh kita dengan olahraga, jaga kebugaran tubuh kita dengan gerak badan, apapun aktivitasnya. Kita hanya bisa berusaha dan berdoa, manusia punya kendala, Allah swt punya kendali.Â
Pernah ada teman yang bertanya, kalau seseorang sudah melakukan olahraga apakah tidak bisa sakit ? tentu saja bisa, sebagai manusia normal tetap dapat merasakan sakit. Di dunia ini selalu berpasangan, ada sehat ada sakit, ada baik ada buruk. Â