Mohon tunggu...
achmad
achmad Mohon Tunggu... Penegak Hukum - aparatur

berusaha menjadi orang baik meski orang lain menilai tidak baik

Selanjutnya

Tutup

Diary

IBL yang Dibatalkan

18 November 2024   05:19 Diperbarui: 18 November 2024   07:23 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sehari sebelumnya, hari Jumat tanggal 1 November 2024 menjadi hari yang istimewa sekaligus sedih, ekspektasi bisa IBL berjumpa keluarga di rumah, namun karena ada perintah mendadak sehingga IBL dibatalkan. Ada sebagian besar yang bisa IBL dan ada bagian kecil yang tidak bisa IBL. Berikut ini, diantara ceritanya :

1. UDAY. Hari Jumat siang setelah takziah ke rumah duka, langsung berangkat IBL menuju Sukabumi. Sesampai di Sukabumi, si Uday kaget membaca kabar di layar HP bahwa dia ditunjuk mengikuti upacara pemberangkatan jenazah pada esok harinya yaitu hari sabtu. Sedih rasanya perjalanan yang sudah ditempuh bermacet-macet ria akhirnya balik kembali ke Lembang. Dengan berat hati rencana IBL di Sukabumi pun pupus.

2. KOKO, setelah mengikuti takziah di rumah duka pada Jumat siang, seperti biasanya pulang menuju rumah di Jakarta dengan mengendarai mobil. Sesampai di rest area jalan tol dia baru mengetahui ada di layar HP bahwa namanya masuk dalam daftar 15 orang yang ditunjuk mengikuti upacara pemberangkatan jenazah pada hari sabtu. Terjadi dilema, antara meneruskan perjalanan ke Jakarta atau balik ke Lembang, jika balik ke Lembang saat itu juga tidak mungkin karena mobil travel hanya satu arah ke Jakarta untuk berbalik arah ke Lembang juga tidak bisa. Lalu dia memutuskan melanjutkan perjalanan sampai tiba di Jakarta sambil mengajukan permintaan kepada kapokjar atau ketua kelas yang menunjuknya agar sebisanya diganti dengan serdik lain yang tidak IBL.  Sesampai di pool travel di Jakarta, tidak ada balasan dari Kapokjar dan dia sempat menanyakan kepada istrinya yang di rumah melalui WA, apakah balik ke Lembang atau pulang ke rumah Jakarta? istrinya menjawab, silakan balik ke Lembang karena sudah ada Sprin, jangan buat masalah di lemdik. Keputusan besar telah diambil, belum sampai ke rumah dan masih di agen travel dia mencari kendaraan yang akan membawanya balik menuju Lembang. Tiba di Lembang Sabtu dini hari, demi tugas negara.

3. RIKO yang IBL menuju Bogor dengan mengendarai mobil Innova-nya, dia mengetahui ada perintah itu ketika sudah tiba di Bogor pada hari Jumat malam hari. Lantaran taat melaksanakan perintah, si Riko langsung kembali ke Lembang. Sabtu dini hari dalam kondisi lelah menyopir sendiri, di tengah perjalanan mobil mengalami insiden, ban mobil kempes dan harus ganti ban. Perjalanan yang melelahkan tapi bisa dilalui dan tiba di Lembang dengan selamat.

4. POPO, yang kamarnya berada tepat di depanku, mengetuk pintu kamarku. Jumat malam dia bercerita bahwa anak laki-lakinya menangis setelah bangun tidur yang kala itu mengetahui bapaknya belum sampai tiba di rumah, anaknya terus menangis menantikan kehadiran bapaknya yang sebelumnya berjanji akan mengajaknya bermain di hari libur saat IBL. Namun tiba-tiba rencana itu terpaksa tidak terwujud karena ada perintah untuk mengikuti upacara. Popo juga telah mengajukan permintaan kepada Kapokjar agar sebisanya diganti dengan serdik lain yang tidak IBL, namun permintaan itu tidak bisa dipenuhi, akhirnya kembali ke Lembang mengikuti perintah atasan.

5. DIO melontarkan protes kepada Kapokjar, karena ditunjuk mengikuti upacara padahal masih banyak orang lain. Ia menyampaikan kepada kapokjar bahwa tidak akan mengikuti upacara karena ada keperluan keluarga. Akhirnya dengan kebesaran hati salah satu rekan bernama bang Nando, bersedia menggantikannya. Hal itu dilontarkan Dio pada hari Jumat ketika perjalanan dari rumah duka menuju Lembang naik minibus, si Dio sudah ada rencana bersama keluarga di Lembang yang telah dipersiapkan jauh-jauh hari sebelumnya. Dan ternyata hari Sabtu ini menjadi hari istimewa, bertepatan tanggal 2 November ia merayakan ulang tahun.

6. LANTIP, sebelum berangkat ke rumah duka pada hari Jumat siang, telah bersiap membawa tas beserta perlengkapannya untuk melaksanakan IBL dengan harapan bisa berkumpul bersama keluarga. Rencana telah disusun, berkabar ke keluarga, Sabtu pagi akan olah raga di Lapangan Banteng, hari Minggu pagi olahraga bersama keluarga di GBK. Namun rencana itu harus dipendam dalam-dalam untuk sementara  waktu karena ditunjuk sebagai perwakilan mengikuti upacara. Lantip tidak mengajukan keberatan karena itu merupakan perintah yang diutamakan, kalaupun misalnya mengajukan keberatan, ia yakin tidak ada yang bersedia menggantikan, karena masing-masing sudah punya jadwal pribadi, ia laksanakan saja perintah itu. Ia menyakini bahwa inilah jalan yang terbaik yang ditakdirkanAllah swt. 

7. JACK, semalam tidur tanpa sprei di tengah hawa super dingin khas Lembang. Hal itu terjadi karena Jumat siang bersiap IBL, sehingga sprei dan perlengkapan pribadi lainnya dibereskan yansis untuk dilondri. Namun pada Jumat siang, tanpa diduga sebelumnya ada perintah baru sehingga batal IBL karena ditunjuk sebagai perwakilan mengikuti upacara. Ada teman yang berkelakar: "kamu, kan Brimob, sudah terbiasa tidur di hutan..!," yang lainnya tertawa lebar, bang Jack juga tertawa, hahaha... yang bilang begitu pasti orangnya lebih senior dari bang Jack, karena tidak sembarang orang bisa bercanda dengan bang Jack. Terlebih jabatan yang disandangnya sebagai Danyon Brimob, punya 600 orang anak buah....

Sepanjang perjalanan diiringi dengan cerita lucu dan menarik, sehingga suasana menjadi ceria. Timbul pertanyaan, perintah sudah terkirim, tapi mengapa banyak yang terlambat mengetahui perintah tersebut? Hal itu terjadi karena salah satu efek kemajuan teknologi, pengaruh berkembangnya Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0, mengutip materi kuliah yang disampaikan oleh Prof. Dr.-Ing. Ir. Suhardi, S.H., MH., MM. Bahwa perintah melalui pesan WhatsApp (WA) memang praktis, cepat terkirim dalam waktu sekian detik, tapi pesan itu belum tentu langsung dibaca apalagi direspon dengan segera oleh penerima pesan untuk melakukan atau tidak melakukan terkait perintah tersebut. Padahal posisi manusia sudah berpindah puluhan kilometer dalam waktu sekian jam saja. Bisa dibayangkan bila penerima pesan mematikan HP atau sedang perjalanan naik pesawat, mungkin sulit untuk balik ke Lembang.

Berita tentang penunjukan 15 orang perwakilan mengikuti upacara melalui WA dikirim pada hari jumat pukul 12.58 wib, sedangkan pada saat itu, kebanyakan sudah memulai perjalananan dari Bandung menuju tujuan IBL masing-masing, sehingga banyak yang belum mengetahui adanya perintah terbaru tersebut.

Itu hanya sedikit cerita tentang suka duka dunia pendidikan menyangkut IBL yang batal, tentunya masih ada cerita lain, kisah yang berbeda, yang tidak sempat tertulis disini. Simpanlah kisah itu sebagai kenangan yang akan terasa indah pada waktunya nanti, untuk bahan dongeng anak cucu kelak. Yang pasti, setiap hari akan ada cerita, setiap saat punya makna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun