Mohon tunggu...
achmad
achmad Mohon Tunggu... Penegak Hukum - aparatur

berusaha menjadi orang baik meski orang lain menilai tidak baik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jelajah Lorong Kepemimpinan

18 September 2024   06:54 Diperbarui: 18 September 2024   07:02 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Foto : dokumentasi pribadi/Achmad
Foto : dokumentasi pribadi/Achmad
Perjalanan menerobos Lorong Kepemimpinan ditempuh dengan cara berjalan kaki, dengan jarak tempuh sekitar 6,5 km dalam waktu kurang dari 3 jam, rute dimulai dari Kawasan Cikole-Jayagiri menuju Tugu Sespim atau Monumen Garuda Fight 30 yang berada di puncak bukit. Sesampai di posisi puncak bukit itu memungkinkan bisa melihat pemandangan indah dari ketinggian yang menghijau, dapat menikmati panorama wisata Lembang dari kejauhan. Pada tugu monumen itu tertulis: GEGAR SAYAPKU HANTARKAN ASA, KOKOH CAKARKU SULUH BERILMU, BEKAL TEKADKU KUAT DAN MAJULAH INDONESIAKU.

dokumentasi pribadi/Achmad
dokumentasi pribadi/Achmad

Makna dari kegiatan melewati Lorong Kepemimpinan, diantaranya:

Dengan berjalan melalui lorong ini, seorang pemimpin bisa dimaknai sebagai pertanda bahwa seseorang akan menghadapi tantangan dalam kehidupan sehari-hari di dunia nyata. Tantangan itu mungkin bisa berkaitan dengan karir, keluarga atau hal lain yang memiliki dampak besar dalam hidup selama mendapat amanah sebagai seorang pemimpin. Untuk itu diperlukan persiapan mental dan mampu menghadapi tantangan tersebut.

Berjalan di lorong ini, akan menjadi pengingat bagi seorang pemimpin untuk selalu berhati-hati dalam mengambil keputusan atau pada saat melakukan tindakan. Hal ini  mengingatkan pada kita agar jangan terburu-buru dalam mengambil keputusan dan memastikan keputusan itu sudah dipahami akan dampak atau konsekwensinya.

Sebagai seorang pemimpin harus berhati-hati dalam mengambil keputusan atau tindakan, karena akan dapat berdampak besar bila salah bertindak. Seyogyanya seorang pemimpin harus memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan dengan cepat, bijak dan tepat berdasarkan analisis yang matang. Keputusan yang baik harus memperhitungkan dampaknya, baik dampak jangka pendek maupun jangka panjang bagi organisasi dan tim.

Semoga Allah Yang Maha Kuasa senantiasa memberikan bimbingan dan petunjuk kepada kita sekalian dalam mengemban tugas sebagai seorang pemimpin dimanapun bertugas.

Penulis,

ACHMAD*)

*Peserta didik Sekolah Pengembangan Profesi Kepolisian (SPPK) Angkatan 1 TA. 2024 Pokjar 3, No. Serdik 202409002001

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun