Mohon tunggu...
Surtam A Amin
Surtam A Amin Mohon Tunggu... Freelancer - Peminat budaya

Kualitas nalar lebih penting daripada kuantitas gelar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Lukamu adalah Dukaku

6 November 2018   14:28 Diperbarui: 6 November 2018   17:53 784
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kutahu kamu terluka

TKP telah menggores dadamu

Menghunjam dalam

Mengucurkan darah juang

Meluluhkan harapan lama terpendam.

Runcing akal kau asah

TerKaPar dalam 35 sentuhan

Seolah percuma ijazah

Dengan predikat pujian

IPK 3,75 tekuk lutut di sudut kerling TKP

Kawan, ku tahu kamu terluka

TaWaKal...

Rezeki kita sudah diaturNya

Kawan, lukamu adalah dukaku

Aku berharap banyak padamu, pada kalian

Sebagai penggantiku: mengabdi dan melayani

Siang malam aku dan panitia berjuang melawan lelah

Semata-mata agar kalian bersama kami

Tapi aku pun tak berdaya...

TKP membuat kalian TerKaPar.

Mari kita berdoa bersama

Memohon kepada yang mengatur rezeki:

Turunkan keajaiban...

TaWaKal!

Sungailiat, 6 November 2018

surtam@amin

(di bawah tenda penerimaan CPNS 2018)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun