Mohon tunggu...
Ganda M Sihite
Ganda M Sihite Mohon Tunggu... Lainnya - Ingat lah pencipta mu dimasa mudamu

Research Human Right, Peace and Conflict Resolution, National Security

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Permataku yang Dirindukan

8 April 2020   21:49 Diperbarui: 8 April 2020   22:08 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Langkah kecil menjelajah tanpa peta
Menggapai permata yang tak kunjung bertemu
Tersimpan ribuan misteri  tak sanggup kuterka
Dipersimpanganpun kian terasa rumit
Sementara jalan keluar tak terlihat ujungnya

Ingin menakar kemana ka dibawa
Tapi disatu titik
Akal dan rasa berdebat dan berbeda pilihan
Akal yang membangun beragam kriteria
Runtuh terserak jatuh ketika rasa telah memilih

Dikala misteri mulai terungkap satu persatu
Ada rindu yang tak sempat bersambut
Tutur hati yang tak terungkap
Ada rangkaian kata tak bisa dengan aksi
Bermaksud  makna yang sempurna
Tapi hati lihai tuk sembunyikan

Pagi merekah berlambang harapan
Lembayung senja bertumbuh membawa lara
Embun menyilaukan mengingatkan rindu
Disana anganku terbayang oleh senyummu
Ditemani alunan shimpony nan merdu
Membuai hati dengan tenang teduh

Satu nama disudut hati
Selalu terucap pada sang Causa Prima
Tak mudah diusir pergi
Rindu direlung hati, Meradang di selasar kalbu
Berkawan dan tersipu malu dengan waktu

Ingin hati bercengkrama dan bersua
Meredam dan mengadu rindu
Namun semesta mempertukarkan jarak
Sang Khalid pun demikian
Berkata untuk “menunggu”

Rindu yang semakin membara
Kusampaikan lewat untaian syair
Terlantun lembut dan indah dalam doa

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun