Mohon tunggu...
Ganda M Sihite
Ganda M Sihite Mohon Tunggu... Lainnya - Ingat lah pencipta mu dimasa mudamu

Research Human Right, Peace and Conflict Resolution, National Security

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rindu yang Tak Bertuan

3 Agustus 2019   00:09 Diperbarui: 3 Agustus 2019   00:46 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bilamana ku menatap langit

Inginku memeluk bulan

Ditemani sepoi sepoinya angin malam 

Yang menyapa dengan lembut

Dan berbisik...

Di remang malam dan hening

Ingin ku memeluk bulan

Dengan angan ingin bersamamu,

Namun asa tak demikian sejalan

Dan membisu...

Kususun setiap rangkaian aksara

Dan kata kata

Sebagai dalil ku bercengkrama

Dengan sang pemegang kuasa

Agar menjadi pertimbangan,

Keyakinan antara kamu dengan isi bumi

Agar ku bisa menggapai bulan

Dan angan bersama mu selama nya

Namun apalah daya,

Hati menginginkan begitupun dengan jiwa 

Namun tak sependapat...

Mengais pilu membalutnya dalam ramai 

Membuainya dalam hening

Telah banyak suara yang ditinggalkan nya

Mengejar kehampaan yang tak terhingga, 

Namun menjauh dengan dekapan raga yang terhingga

Dengan taburan bintang-bintang

Dimalam nan gelap

Ku sampaikan,

Narasiku yang tak bertuan,

Ku resap bersama irama malam

Dengan sejuta kerinduan

Namun tak terbalaskan..

Pekanbaru 02 Agustus 2019

Narasi_Pena

ganda Sihite 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun