aku mendengarnya...
sapa tanya,,,
isarat ragu,,,,
suara bimbang mengetuk naluri ego-ku...
Â
aku pun melihatnya...
tatapan kosongnya,,,
bayangan cahaya di dunia matanya,,,
dan harapannya yang tertuju pasti buat aku...
Â
namun tak sekedar itu,,,
bahkan aku juga rasakan ketakutannya...
seolah mimpi buruk,,,
yang seketika menghantui pikir diri,,,
diantara tanda nyata dan ketegangan pikir perasaannya...
Â
kenapa dan mengapa....?Â
lalu kubertanya padamu,,, Â
apakah pijakanmu tak cukup kuat menyangga ber-dirimu,,,?Â
adakah itu syukurmu,,,,?Â
apakah di sini iklasmu...?Â
disudut lain engkau pun melihat,,,
bahwa "curiga bertempat di mana ia menempatkan ketakutan diri di tepian kenyataan yang belum terlewati.."
Â
bagaimana dengan kesadaranmu,,,?
Â
sungguh ku yakin,,,,
keyakinan mimpi hidupmu adalah aku....
Â
namun di sisi lainnya,,,,
aku juga tahu,,,
resahmu adalah aku....
Â
[caption caption="dokumen pribadi (diambil dari mimpiku)"][/caption]dan kumohon,,,
maafkan untuk resahmu...aku kan selalu memaafkan cintamu,,, Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H