Mohon tunggu...
Machmud Yunus
Machmud Yunus Mohon Tunggu... lainnya -

Suka menulis fiksi (novel dan cerpen), dan non fiksi. Sarjana Biologi lulusan FMIPA Universitas Brawijaya ini memiliki ketertarikan lebih pada bidang kesehatan, flora-fauna, iptek, wirausaha dan keuangan. Mudah dihubungi di www.facebook.com/yunusmachmud

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Orang Philipina Suka Memakan Janin

17 Februari 2013   10:29 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:10 2257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Orang Philipina suka makan janin. Tapi anda jangan kaget. Bukan janin manusia, melainkan janin bebek atau itik. Itu bukan makanan yang biasa dimakan orang Indonesia, yang hanya mengenal bebek goreng dan telur bebek yang diasinkan. Tak terbatas di Philipina, juga di Laos, orang mengkonsumsi telur bebek dengan cara yang bisa dibilang: "cukup menyeramkan." Memang, hanya sekedar telur bebek rebus. Namun, bukan sembarang telur, tapi telur yang berisi janin bebek.

[caption id="attachment_236967" align="alignnone" width="320" caption="Balut, telur bebek yang sudah berisi janin "][/caption]

Sore di jalan-jalan kota Manila

Ketika anda berjalan-jalan di sepanjang jalan di kota Manila, anda akan mendapati deretan pedagang dengan gerobak-gerobaknya. Dan para pembeli mengerubuti gerobak itu; mereka adalah anak-anak sekolah, mahasiswa dan para karyawan seusai jam kerja. Mereka sedang menikmati balut, telur bebek rebus yang sudah berisi anak bebek.

Balut-balut itu di rebus di dalam dandang besar. Cara penyajiannya seperti saat kita makan telur asin. Lebih enak jika dinikmati dengan menambahkan garam, merica dan saus sambal. Bukan hanya di tepi jalan, menu balut juga akan anda dapati di restoran dan hotel-hotel berbintang. Selain dimakan dengan cara biasa, bisa juga disajikan dalam bentuk sup.

[caption id="attachment_236968" align="alignnone" width="325" caption="Balut yang disajikan dalam menu sup balut"]

1361096374324909571
1361096374324909571
[/caption] Anak Setengah Jadi

Pembuatan balut relatif mudah; masukkan telur-telur bebek yang dibuahi ke dalam mesin penetas bersuhu 38-40oC, kelembaban udara 80% selama 15-18 hari. Tapi ingat, jangan kebablasan. Menjelang hari ke-30 bukan balut yang didapat, tapi anak itik.

[caption id="attachment_236970" align="alignnone" width="328" caption="Seperti makan telur asin; beri sedikit garam, merica dan saus sambal"]

13610964921702515505
13610964921702515505
[/caption] [caption id="attachment_236972" align="alignnone" width="324" caption="Tersedia juga di restoran dan hotel berbintang sebagai menu utama"]
13610966411728923238
13610966411728923238
[/caption]

Balut Halal

Menurut Ust. Amral Sarwat Lc., balut halal hukumnya. Berbeda dengan makan bebek yang memang harus disembelih terlebih dahulu sebelum dimasak. Balut sesungguhnya masih berstatus telur, jadi boleh langsung dimasak tanpa disembelih karena balut belum menjadi bebek. Orang Islam tidak perlu takut kalau berminat mengkonsumsi, dengan satu syarat: bila jijik atau pengen muntah, sebaiknya jangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun