Lagipula, apa ada lagi yang lebih aneh dari kamu? kamu, iya kamu, makhluk yang niscayanya membosankan tetapi malah memiliki kemampuan untuk merasa bosan.. Butiran pasir yang selalu merasa dirinya lebih unik dari butiran lainnya di hamparan gurun. Diri-diri jamak yang bertumpukan membentuk noktah. Berjejal seperti sekumpul garis yang membentuk seraut wajah muram. Titik-titik kecil yang berserak terpisah dari garis hubung yang tak pernah terhubung..
..... Gemetar dan berkeringat Denis membaca apa yang tertulis dalam kertas tersebut.. Entah apa yang kemudian mendorong kakinya untuk segera melangkah maju.. Satu langkah lagi akan membawa Denis tepat berada di bibir peron.. Denis melangkah. Semua orang berteriak histeris. Mulut-mulut terbuka tanpa mengeluarkan suara. Tapi mengapa hanya kesunyian yang didengarnya. Sambil tersenyum Denis bergumam, “Bosan adalah ibu dari segala sesuatu yang bergerak.. Dan terpujilah mereka-mereka yang bergerak..” Dari kejauhan tampak seberkas cahaya terang yang melaju cepat menghampiri. Denis berlari merengkuh cahaya. Denis belum pernah seyakin ini dalam hidupnya. Orang-orang berdengung seperti lebah, semakin kencang dan bising, hingga pada titik tertentu yang terdengar hanyalah hening.
*Sistem pengeras suara stasiun berbunyi : kereta api jurusan Pasar Minggu, Depok, Bogor, akan segera masuk di jalur 6. Seluruh penumpang harap mempersiapkan diri di peron jalur 6.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H