Mohon tunggu...
SALSABILA
SALSABILA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya nonton Drakor, Dracin, Baca novel & Manhwa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Tantangan dan Peluang SDM vs AI di Era Industri 4.0

24 Oktober 2023   10:47 Diperbarui: 24 Oktober 2023   10:52 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambGambar 1. Perkembangan Revolusi IndustriSumber: Emillia, Kuswadani, Damiri (2020)ar

1. Perkembangan Revolusi Industri 1.0 hingga 4.0

Istilah revolusi industri pertama kali dikenalkan oleh 

Friedrich Engels dan Louis Auguste Blanqui pada 

pertengahan abad ke-19. Revolusi industri merupakan 

transformasi secara integral dan fundamental menjadi 

pola kehidupan yang lebih sejahtera dan modern di 

berbagai aspek kehidupan, seperti pertanian, manufaktur 

(pabrikasi), pertambangan, teknologi, transportasi dan 

ekonomi sebagai dampak dari kemajuan di bidang ilmu 

pengetahuan dan teknologi (Alamsyah, 2018).

Wolter dalam Emillia, Kuswadani, Damiri (2020) dan 

Wijaya (2020) menyatakan bahwa berbagai hal baru yang 

terjadi pada revolusi industri 4.0 yaitu: 

1. Interaksi sistem penyimpanan data dan sumberdaya 

global.

2. Perkembangan intelegensi produk yang unik.

3. Penerapan kecerdasan artifisial dalam proses 

produksi. 

4. Terciptanya berbagai model bisnis baru. 

5. Terciptanya infrastuktur sosial yang baru dan lebih 

sensitif bagi para karyawan. 

6. Keseimbangan antara pekerjaan dan gaya hidup yang 

lebih baik. 

7. Lebih responsif terhadap permintaan konsumen 

secara individu. 

8. Pengembangan perangkat lunak dengan kecerdasan 

artifisial yang dapat merespons permasalahan yang 

ada dengan lebih cepat.

9. Proses produksi menjadi

digitalisasi dan berjalan 

secara otomatis.

10. Produk yang dihasilkan menjadi pembawa dan 

penyedia informasi bagi konsumen.

11. Internet akan mendominasi keseluruhan aktivitas 

perusahaan. 

12. Kinerja menjadi semakin tinggi. 

13. Data bisnis dianalisis menggunakan program digital 

dan sistem kecerdasan artifisial.

14. Terjadi peningkatan efisiensi. 

Kendala yang perlu dihadapi dalam revolusi industri 4.0: 

1. Standar kerja perlu diperbaharui.

2. Proses organisasi perlu diperbaharui. 

3. Model bisnis perlu diperbaharui. 

4. Kualifikasi terkait kompetensi dan keterampilan 

sumber daya perlu diperbaharui. 

5. Penelitian dan pengembangan produk semakin perlu 

dilakukan. 

6. Pelatihan dan pengembangan profesionalitas sumber 

daya manusia perlu dilakukan.

7. Infra struktur perlu diperbaharui. 

8. Permasalahan keamanan teknologi informasi perlu 

diantisipasi.

9. Kemampuan dan stabilitas mesin-mesin produksi 

barang perlu ditingkatkan.

10. Para pejabat politik yang tidak bersedia berubah dan 

mengikuti perkembangan kemajuan teknologi perlu 

penyesuaian.

11. Menghilangnya berbagai lapangan kerja tertentu perlu 

diantisipasi.

Emillia, Kuswadani, Damiri (2020) menyatakan bahwa 

Indonesia pun mengalami pula revolusi industri yang

terdiri atas beberapa periode seperti yang disajikan dalam 

Gambar 1 berikut, yaitu:

1. Periode pertama disebut revolusi industri 1.0 yang 

diawali dengan pengembangan mesin-mesin, 

penggunaan tenaga air dan uap.

2. Periode kedua disebut revolusi industri 2.0 

merupakan fase produksi massal dengan 

memperhatikan quality control dan standar hasil 

produksi barang. 

3. Periode ketiga disebut revolusi industri 3.0 pada saat 

tersebut Indonesia memasuki era komputerisasi.

4. Periode keempat disebut revolusi industri 4.0 

merupakan dimulainya periode digital dan otomatisasi internet berbasis manufaktur dan 

Peluang Sumber Daya Manusia pada Era Revolusi 

Industri 4.0

Era industri 4.0 bercirikan kebutuhan akan SDM yang 

memiliki keterampilan digital guna mendukung 

penerapan industri 4.0 yang erat kaitannya dengan 

bidang kecerdasan buatan (artificial intelligence). Era 

industri 4.0 menimbulkan berbagai kompetensi baru dan 

menuntut pentingnya sertifikasi kompetensi dan tidak 

hanya ijazah.

Fadel (2008) menyatakan kompetensi berupa 

pengetahuan dan keahlian yang dibutuhkan pada era 

industri 4.0 sebagaimana tampak pada Gambar 3 berikut ini.

Input sumber Survey Tenaga Kerja yang Dibutuhkandi Era Industri 4.0Sumber: Fadel, Charles (2008)
Input sumber Survey Tenaga Kerja yang Dibutuhkandi Era Industri 4.0Sumber: Fadel, Charles (2008)

Tantangan Sumber Daya Manusia pada Era Revolusi 

Industri 4.0

Revolusi Industri 4.0 bukan hanya menyediakan peluang. 

Namun, juga memunculkan berbagai tantangan yang 

dihadapi oleh Sumber Daya Manusia (SDM) seperti 

lonjakan pengangguran, kompetisi antara manusia 

dengan mesin, dan tuntutan kompetensi sumber daya 

manusia yang semakin tinggi dimana tantangan utama 

adalah hilangnya pekerjaan yang digantikan oleh 

teknologi. 

Input sumber gahttps://images.app.goo.gl/RLWKXq3Jj1D2vb3Q8mbar
Input sumber gahttps://images.app.goo.gl/RLWKXq3Jj1D2vb3Q8mbar

Menurut Karnawati (2017), revolusi industri 4.0 

dalam lima tahun mendatang akan menghapus 35% jenis 

pekerjaan dan bahkan pada 10 tahun yang akan datang 

akan menghapus 75 persen jenis pekerjaan. Hal ini 

disebabkan pekerjaan yang dilakukan oleh manusia 

secara bertahap digantikan oleh teknologi dengan 

digitalisasi program. 

Input sumber gamhttps://images.app.goo.gl/z74mRaEwyi9TDUPi9bar
Input sumber gamhttps://images.app.goo.gl/z74mRaEwyi9TDUPi9bar

Dampak yang terjadi adalah 

keterlibatan manusia yang menjadi minim dan terjadinya 

pemutusan hubungan kerja karena alasan efisiensi, 

proses produksi menjadi lebih cepat, dan produk mejadi 

lebih mudah didistribusikan secara massal.

Hendriyaldi (2019) menyatakan bahwa tantangan sumber 

daya manusia pada era rovolusi industri 4.0 adalah 

kompetensi dalam mengintegrasikan pemanfaatan 

internet dengan lini produksi yang memanfaatkan 

kecanggihan teknologi dan informasi. Dalam 

mengimplementasikan revolusi industri 4.0 

perusahaan diharapkan memiliki sumber daya manusia yang 

mempunyai skill dalam berkolaborasi dengan teknologi 

digital, robot dan mesin yang meliputi digitalisasi, 

optimalisasi dan kustomisasi produksi, otomasi dan 

adapsi, interaksi antar mesin-manusia, nilai tambah jasa 

dan bisnis, automatic data exchange and communication, 

dan penggunaan 

teknologi internet.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun