Mohon tunggu...
Old Imp
Old Imp Mohon Tunggu... Administrasi - Penyeimbang

Urlicht

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Rohingya: Sebuah Psikotes

4 September 2017   17:36 Diperbarui: 17 September 2017   05:19 579
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Berikut ini adalah test psikologi sederhana untuk mengetahui kepribadian anda dan bidang pekerjaan yang sesuai. Luangkan waktu kurang dari 5 menit dan siapkan pulpen dan kertas untuk mencatat jawaban anda. Kemudian cocokan jawaban anda di bagian akhir tulisan untuk mengetahui tipe kepribadian anda dan lapangan pekerjaan yang sesuai.

Tidak perlu terlalu serius ini bukan test benaran dan ingat, tidak ada jawaban yang benar ataupun salah dalam tes ini. Siap?

Pertanyaan:

Bagaimana sebaiknya penyelesaian konflik Rohingya di Rakhine, Myanmar?

  1. Heboh twit menyalahkan pemerintah Indonesia dan melempar tuduhan bahwa pemerintah kurang peduli dengan krisis Rohingya karena korban kebetulan Muslim.
  2. Mengirim Menteri Luar Negeri ke Myanmar dan Bangladesh untuk bertemu dengan pimpinan tertinggi negara-negara tersebut agar dapat mencari jalan keluar untuk menyelesaikan konflik tanpa kekerasan.
  3. Beramai-ramai mendemo kedutaan Myanmar dengan berteriak paling lantang mengecam Myanmar dan membakar bendera serta gambar tokoh pemimpin Myanmar.
  4. Mengutamakan cara-cara diplomatis dan bekerjasama dengan masyarakat dan organisasi internasional seperti PBB dalam menyelesaikan konflik dengan tetap menghormati kedaulatan Negara Myanmar.
  5. Melakukan aksi provokatif dengan melempar bom molotov ke kedutaan Myanmar.
  6. Mendirikan Sekolah dan Rumah Sakit untuk para pengungsi.
  7. Menyebarkan hoax berupa foto-foto tidak jelas sumbernya untuk menunjukkan keberingasan Umat Budha terhadap Muslim Rohingya.
  8. Mengirimkan bantuan kemanusiaan, berupa makanan, pakaian dan obat-obatan.

Sudah selesai? Tidak sampai 5 menit bukan?

Nah sekarang mari kita intip arti jawaban masing-masing. Tidak usah menoleh kiri-kanan cukup anda sendiri dan Tuhan yang tahu.

Jika pilihanmu lebih banyak genap

Anda tipe pemimpin atau setidaknya calon pemimpin yang memiliki nurani dan berjiwa besar. Anda cenderung menilai suatu masalah dengan kepala dingin, tidak mudah emosional dan terpancing untuk bertindak konyol. Anda cenderung lebih mementingkan eksekusi/kerja nyata daripada beribut-ribut dalam debat kusir yang tidak berguna. Anda memiliki kemampuan untuk melihat jauh ke depan. Anda tipe manusia yang lebih senang mengekspor kemanusiaan karena memang punya rasa kemanusiaan yang berlebih.

Pekerjaan yang sesuai: Pemimpin organisasi, CEO, Presiden.

Jika pilihanmu lebih banyak ganjil

Kebalikan dari jawaban genap, anda cenderung berpikir pendek, kalau tidak mau dikatakan bersumbu pendek, menilai suatu masalah dengan tergesa-gesa dan hanya melihat kulitnya saja. Anda sangat mungkin mempercayai teori bumi datar tanpa menganalisa lebih lanjut bukti-bukti tidak jelas yang disodorkan tanpa menguji karena malas atau tidak mampu. Anda terbiasa mengandalkan otot daripada otak. Anda juga menyukai hal-hal yang sensasional walaupun itu adalah hoax. Anda lebih senang mengimpor konflik karena konflik merupakan bagian dari mata pencaharian, selain itu juga agaknya mengalami deficit kemanusiaan.

Pekerjaan yang sesuai: Tukang demo, pasukan nasi bungkus, anggota sindikat Saracen, tukang pukul, centeng, kelompok radikal, extremist, Menteri (titipan Partai), Ketua DPR.

Jika antara ganjil dan genap sama banyak

Hmm... ini agak sulit karena ada beberapa kemungkinan antara lain:

  • Anda mungkin tidak begitu mengerti test ini
  • Anda mungkin jawab asal-asalan
  • Anda mungkin tidak punya pendirian, plin-plan
  • Anda mungkin orang yang tidak puas bila pilihan hanya ya dan tidak, hitam dan putih
  • Anda mungkin orang yang ingin  tampil beda, lain dari yang lain, anti-mainstream
  • Anda mungkin percaya jenis kelamin tidak melulu laki -- perempuan, tetapi selalu ada yang ditengah-tengah
  • Anda mungkin ... ah sudahlah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun