Yah.... Sudah kubilang jangan di klik.Â
Kalian penulis top, kasihanilah kami ini. Nubi yang kere ide, gagap kata.
Jempol-jempol yang tak berdaya guna.
Mengetik.
Menghapus.
Mengetik lagi.
Menghapus lagi.
Kosong.
Sekosong otak kami.
Beralih jadi penyusup.
Ngintip-ngintip lapak orang.
Meninggalkan jejak gak becus.
Pra-komentar.
Kalian penulis top, kasihanilah kami.
Kalau kalian ngaku penulis picisan yang menjadi hak kami. Lalu kami ini apa?
Apa yang tersisa bagi kami.
Seharusnya kalian mengaku penulis top, supaya tersisa gelar picisan untuk kami perebutkan.
Kalian ibarat orang kaya yang mengklaim subsidi buat orang miskin.
Baiklah jika demikian, maka saya akan mengklaim kursi kosong yang kalian tinggalkan, yaitu penulis paling top di Kompasiana....
Ha ha ha ha ha(sudah seratus lima puluh kata belum ya? )
Oh s**l belum juga ya.
Ha ha ha ha ha
(sedikit lagi)
Ha ha ha ha ha
(akhirnya seratus lima puluh juga)
Admin tolong jangan dihapus.
Ini tidak melanggar T&C kan?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H