Mohon tunggu...
Old Imp
Old Imp Mohon Tunggu... Administrasi - Penyeimbang

Urlicht

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Puisi 7 Langkah

1 Desember 2015   18:19 Diperbarui: 1 Desember 2015   18:19 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Walau Berasal dari akar yang sama

Mengapa begitu bernafsu saling memusnahkan?

Mendengar puisi ini tergeraklah hatinya Cao Pi dan menangis. Cao Zhi pun selamat dari hukuman mati dan hanya diasingkan.

Samkok bukan sepenuhnya fakta sejarah karena sudah mengalami romantisasi. Mungkin perbandingan fakta dan fiksi 70:30. Namun demikian Samkok tetap dianggap karya klasik Cina yang penting. Maka jika ada yang menuduh Kompasiana tak sepenuhnya berisi fakta maka jangan kita marah karena memang demikian adanya. Tapi bukankan kompasiana juga dapat memberi makna?

Dan bukankah puisi 7 langkah diatas masih tetap relevan dengan kondisi bangsa kita saat ini. 

Walau kita satu bangsa, satu tanah air, satu bahasa

Mengapa begitu bernafsu saling memusnahkan?

Mari menangis bersama Cao Pi dan ampunilah saudara kita. Bencilah kejahatan, jangan orangnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun