Mohon tunggu...
Old Imp
Old Imp Mohon Tunggu... Administrasi - Penyeimbang

Urlicht

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ambidexterity, Jurus Tuyul Pensiun

20 November 2015   15:15 Diperbarui: 20 November 2015   15:28 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semoga ini tulisan terakhir dengan judul tuyul-tuyulan. Sudah capek dan bosan lama-lama. Kok baru sadar? Kata masbro dan mbaksis. Ya gitu deh namanya juga tuyul wakakaka.....

Sebagai tanda keseriusan saya juga mengubah nama menjadi Old Imp. Imp itu ya sejenis Tuyul juga..... Gubraak! Podo wae... Kata masbro dan mbaksis, ya beda bos, Imp itu lebih universal, jadi bisa go internasional kata Agnes Monica wakaka...

Sudah-sudah yang serius dikit ya, Old Imp itu sebenarnya julukan untuk tokoh Bocah Tua Nakal dalam cersil Condor Heroes (hati-hati jangan salah baca). Ciu Pek Thong, sesuai namanya sudah tua tapi nakal seperti bocah. Unik, eksektrik, penggemar cersil pasti sudah tahu.

Sedikit ingin bernostalgia mengingat zaman-zaman penyewaan kaset video betamax hehehe, jauh sebelum adanya vcd, dvd, download internet dll. Satu-satunya alternatif hiburan alternatif dari TVRI. Hehehe...

Nah yang namanya cersil paling menarik adalah jurus-jurus sakti dan yang paling unik ini ya jurus ciptaan si Ciu Pek Thong ini namanya Shuang Shou Hu Bo: tangan kanan melawan tangan kiri: Ambidexterity. Jurus yang diciptakan karena bosan tidak ada lawan yang sebanding sehingga diciptakanlah lawan: dirinya sendiri.

Coba masbro dan mbaksis pegang pulpen di tangan kiri dan tangan kanan. Tangan kiri gambar lingkaran, tangan kanan gamber kotak. Gambarnya harus di waktu yang bersamaan. Bagaimana hasilnya? Apakah jadi lingkaran semua atau kotak semua? Atau malah gak berbentuk? Itulah dasar jurus pamungkas ini tangan kiri melawan tangan kanan dengan jurus berbeda sehinga Ciu Pek Thong seperti menonton suatu adu silat. Terus apa moral of the storynya? Tanya masbro dan mbaksis. Oh banyak, antara lain:

- Bosan itu baik: dari bosan gak ada musuh diciptakanlah musuh sendiri sehingga lahir jurus pamungkas ini.

- Intropeksi diri: amati kelemahan diri dengan berperang melawan diri sendiri sekaligus seolah-olah menonton sebagai pihak ketiga.

- Jurus ini juga yang digunakan Jokowi, biarkan menteri saling berantam (kalau perlu sama DPR) wakakaka kok kesitu larinya, maksa niye....
Terus apa lagi?

Ya, pikirin sendirilah... Sudah cukup satu jurus ini dulu...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun