Mohon tunggu...
Muhammad Abdurrokhim Al-Hafiizh
Muhammad Abdurrokhim Al-Hafiizh Mohon Tunggu... -

Founder of Indonesian Young Engineers Chemical Engineering Student of Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Merintis Generasi Berwawasan Inovatif

20 Oktober 2015   18:16 Diperbarui: 20 Oktober 2015   18:16 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

[Saatnya Yang Muda Memberi Manfaat]

MERINTIS GENERASI BERWAWASAN INOVATIF


"Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur." (Pembukaan UUD 1945 Alinea 2)

Saat ini kita sudah diantarkan ke pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia. Tugas generasi kita adalah mempertahankan, meningkatkan kedaulatan dan kemakmuran tanah air khususnya kita yang menyelami dunia sains dan engineering. Demi menunjang hal tersebut, sebagai warga negara yang baik dan berbasis teknokrat, banyak dari kita yang menyukai hal-hal berbau inovasi, ide baru, dan terobosan di berbagai bidang baik itu teknologi maupun non teknologi. Namun banyak dari kita juga yang terkadang kesulitan dalam membangun ide baru yang pada akhirnya semakin membuat kita enggan merintis inovasi khususnya inovasi keilmiahan. Dalam pembuatan sebuah ide atau karya ilmiah, umumnya orang akan terpaku pada satu orientasi, yaitu unik. Padahal perlu diingat bahwa sesuatu yang unik tidak selalu punya nilai manfaat yang tinggi. Maka dari itu, orientasi kita sebagai scientist perlu diarahkan menuju pola dan cara pandang berpikir yang tepat. 

Ketika sebuah ide dirasa unik padahal sesungguhnya “worthless”, maka yang terjadi saat itu ibarat kamu membangun sebuah rumah tanpa rancangan teknik yang tepat. Angin kecil sekalipun akan meruntuhkan rumah indahmu, karena secara fisis tidak memiliki struktur sebagaimana seharusnya sebuah rumah berdiri.

Get it? Lalu bagaimana solusinya. Berikut tersaji poin-poin penting yang perlu diperhatikan dalam membangun sebuah ide, khususnya sebuah ide keilmiahan :

1. MOTIVATED
Dalam membangun sebuah ide, penemuan, ataupun rencana dalam bidang apapun, pondasi berdirinya adalah motivasi atau alasan terbesitnya sebuah ide. Ide tanpa motivasi ibarat berjalan tanpa tujuan. Motivasi atau alasan dapat kamu temukan mulai dari merinci hal-hal kecil, menganalisis masalah di sekitar kita, hingga kamu bisa melanjutkannya menuju penemuan sebuah solusi penyelesaian atas masalah tersebut. 

2. REASONABLE
Suatu hari, kamu belajar bahwa protein pada putih telur akan memadat ketika terpanaskan, fenomena ini disebut denaturasi protein. Lalu kamu punya ide untuk membuat wujud padat putih telur yang matang kembali ke wujud semulanya, yaitu wujud cair. Timbul pertanyaan : Untuk apa? Maka dari itu basic keilmuan pun sangat diperlukan guna mendukung idemu tetap melaju pada rel scientific yang masuk akal untuk dicerna dan mempunyai nilai guna bagi sekelilingmu.

3. APPLICABLE
Ada contoh kasus sederhana sebagai pertimbangan. Misalkan kamu membuat sebuah ide mengenai kendaraan yang bergerak dari hasil konversi reaksi kimia zat A+B menjadi tenaga gerak. Tentu dalam skala laboratorium hal tersebut bisa saja dilakukan. Bagus sekali idemu ! Namun pada faktanya, dapatkah kamu membuat sebuah mesin kendaraan sungguhan dengan kemampuan seperti kendaraan yang ada sekarang? Mampukah mengangkut penumpang dan muatan dengan bobot hitungan ton, membuat kendaraanmu menjadi moda transportasi massal? Bisa saja, tetapi efisiensi antara bahan baku, “rendemen” output dan manfaatnya sangat rendah. Kamu harus menggantikan bahan kimia yang habis bereaksi untuk diubah menjadi energi gerak yang tidak seberapa tenaganya. Rugi di kantong dan rugi di desain alat. Tetapi kembali lagi ke konsep awal, kalau kamu memang bisa menerapkan teknologi itu menjadi bernilai guna tinggi dengan efisiensi yang rasional, tentu dunia akan mendukung semangatmu itu. Di samping itu, masih banyak contoh kasus ide unik, namun tidak applicable untuk diterapkan dan menjadi nilai guna yang bisa dirasakan manfaatnya bagi semua orang. Berpikirlah sederhana, namun tetap cemerlang !

4. ACCOUNTED
Kamu membuat sebuah penemuan energi terbarukan dari tanaman X untuk menjadi biodiesel, namun ternyata tanaman X hanya tumbuh di Afrika. Sedangkan kamu tinggal di Indonesia. Untuk mendayagunakan teknologimu itu, kamu perlu merogoh kantong kas perusahaanmu lebih dalam hanya untuk shipping cost bahan bakumu. Sayang sekali bukan? Oleh karena itu, aspek ekonomi dalam pengembangan sebuah ide wajib dipertimbangan. Maka dari itu hampir dalam silabus setiap disiplin ilmu, selalu disisipkan materi tekno-ekonomi baik itu dalam manajemen biaya raw material, biaya produksi, biaya distribusi, biaya pengaplikasian, biaya pemasaran yang membentuk sebuah lingkaran akuntabilitas sebagai bentuk pertanggungjawabanmu. Sebab kita dituntut untuk berpikir ekonomis dalam mengelola finansial yang tentunya ilmu ini akan sangat bermanfaat untuk diterapkan pada bidang apapun, khususnya pengembangan industri teknologi.

Kalau kamu menjadi pemilik sebuah perusahaan, tentunya kamu tidak ingin mengalami beban cost loss hanya untuk sesuatu yang sesungguhnya bisa kamu manage bukan?

5. SUSTAINABLE (Berkelanjutan)
Sekarang rencana inovasimu sudah siap. Tetapi belum matang untuk dikembangkan secara berkelanjutan ke depannya. Lalu apa selanjutnya? 

Sebelumnya, perlu diketahui bahwa kebanyakan perusahaan manufaktur Indonesia umumnya mempunyai kemampuan operasional yang cukup tinggi, artinya mampu menjalankan proses produksi di pabrik secara lancar, namun kemampuan akuisitif, inovatif dan adaptif umumnya dilakukan oleh mitra asing, sedangkan mitra dan tenaga ahli Indonesia umumnya kurang berperan. Mengapa? Karena mitra asing selalu mengedepankan poin sustainability yang agar senantiasa terus berkembang, tak hanya menjadi wujud pikiran yang terhenti dan merasa puas dengan kondisi teknologi yang sudah ada. 

Maka dari itu konsep sustainable harus terpatri dalam setiap ide yang akan kita rintis. Karena sesungguhnya tantangan global tidak pernah berhenti menantang kita untuk memajukan diri dan negeri kita.

SO, WHAT NEXT ?
Setelah kamu menemukan masalah yang harus diselesaikan, kamu pun sudah mempunyai rencana solusi sebagai penyelesaian atas masalah tersebut. Langkah selanjutnya adalah memikirkan bagaimana solusimu itu merupakan solusi yang inovatif. Namun kebanyakan orang mendefinisikan inovasi sebagai sebuah cara berbeda yang lain daripada yang lain. Ada pepatah mengatakan “Just because you’re unique, doesn’t mean you’re useful”. Tepat sekali ! Karena makna sesungguhnya inovatif sendiri adalah berpikir dengan jalan yang berbeda, bukan dengan bentuk yang berbeda atau dengan menggunakan bahan/alat aneh namun dianggap unik hanya untuk memancing ketertarikan publik atas “keunikan” tersebut. 

Untuk berpikir inovatif, kamu bisa memulai mencari pandangan baru dari sudut yang berbeda, membuat sebuah cara atau metode baru, serta mencari hal-hal di sekitarmu yang sekiranya menginspirasi dalam pengembangan ide yang kamu buat. Tidak perlu terlalu jauh untuk berpikir inovatif, buatlah terobosan baru yang memungkinkan idemu terealisasi pada tempatnya, pada kondisinya, dan sesuai wadahnya.

Baiklah, jika sekarang kamu sudah memiliki ide untuk membuat sebuah karya, hendaknya 5 poin di atas dipertimbangkan demi pembangungan teknologi dan pikiran kita agar senantiasa mengglobal dan berkembang. Sekali lagi, sebuah inovasi bukan hanya tentang “unik”. Kamu pun perlu sadar bahwa sebuah karya inovasi tidak bisa dibangun sendirian, kamu perlu merekrut orang lain sebagai partnermu yang bersama-sama membangun dengan satu visi yang sama.

Masyarakat di luar sana menantikan karya-karya hebat kita sebagai wujud berbakti pada negeri. Cobalah berpikir analitis terhadap segala hal di sekitarmu, dan percayalah bahwa semua hal tersebut bukanlah sesuatu yang sempurna dan dapat dikembangkan dengan kreativitas yang kamu miliki. Everyone is born brilliant ! Trust it !

Mari bersinergi membangun negeri.
Salam pembangunan,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun