 Merupakan tradisi untuk merayakan hari raya orang-orang kudus
 peringatan kematian mereka, tetapi Yohanes Paulus II (22 Oktober) dirayakan pada ulang tahun pelantikan kepausannya  Secara anumerta, dia dirujuk oleh beberapa orang Umat Katolik sebagai "Paus St. Yohanes Paulus Agung", meskipun gelar tersebut tidak memiliki pengakuan resmi 4.2.2: daftar tempat yang di namai menurut nama orang. Ada sejumlah tempat yang dinamai menurut nama orang-orang terkenal. Untuk informasi lebih lanjut tentang etimologi umum nama tempat, lihat toponimi. Untuk daftar eponim lainnya (nama yang berasal dari orang) lihat eponim.
Â
4.2.3: pemakaman paus yohanes paulus II.
Pemakaman Paus Yohanes Paulus II diadakan pada 8 April 2005, enam hari setelah kematiannya pada 2 April. Pemakaman diikuti dengan kebaktian novemdiales di mana Gereja Katolik memperingati sembilan hari berkabung.
 [1].Pada tanggal 22 Februari 1996, Paus Yohanes Paulus II merevisi upacara-upacara yang telah berusia berabad-abad sekitar kematian paus, istirahat dan penguburan. Revisi diberlakukan melalui apostolik konstitusi Universisi Dominici gregis diterapkan pada pemakamannya sendiri.
 [2].Pemakaman Paus Yohanes Paulus menyatukan apa yang pada saat itu merupakan satu-satunya pertemuan terbesar sejarah kepala negara di luar PBB.
 [3].melampaui pemakaman Winston tahun 1965 Churchill dan pemakaman kenegaraan Josip Broz Tito di Beograd pada tahun 1980, hanya dikalahkan oleh upacara pembukaan Olimpiade Musim Panas 2012 dan pemakaman mantan Selatan Pemimpin Afrika Nelson Mandela pada Desember 2013. Empat raja, setidaknya lima ratus tujuh puluh presiden dan perdana menteri, dan lebih dari empat belas pemimpin agama lain hadir, bersama umat beriman.
 [4] Ini mungkin menjadi salah satu pertemuan tunggal terbesar Kekristenan dalam sejarah, dengan jumlah diperkirakan lebih dari empat juta pelayat berkumpul Roma sendiri.
 [5].Bertepatan dengan pemakaman di Kota Vatikan, para uskup di katedral di seluruh dunia merayakannya massa peringatan. Dalam kelangkaan sejarah, para pemimpin Protestan dan Ortodoks Timur, juga perwakilan dan kepala dari Yudaisme, Islam, Druze.
 [6] dan Budha, menawarkan diri mereka sendiri kenangan dan doa sebagai cara bersimpati dengan kesedihan umat Katolik.Di pemakaman itu sendiri, Patriark Ekumenis Bartholomew I dari Konstantinopel mendapat kehormatan kursi pertama di sektor yang diperuntukkan bagi delegasi dari gereja-gereja yang tidak bersekutu penuh dengan Takhta Roma; ini adalah pertama kalinya seorang patriark ekumenis menghadiri pemakaman kepausan sejak Timur Skisma Barat.
