Mohon tunggu...
Mochammad Abdul Muiz
Mochammad Abdul Muiz Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Undergraduate agribussines student at UPN Veteran Jawa Timur who loves to write.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Motif di Balik Eksistensi Para Miliarder Mengakuisisi Klub Sepak Bola

1 Agustus 2022   09:48 Diperbarui: 1 Agustus 2022   09:52 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi dari internasionaladviser.com

2. Potensi pertumbuhan secara global.

Seperti yang kita ketahui, minat publik terhadap sepak bola telah tumbuh secara signifikan selama beberapa dekade terakhir. Apalagi pertumbuhan tersebut makin dipercepat oleh internet dan perkembangan platform media digital.

Pertumbuhan ini sangat menarik bagi calon pemilik klub yang ingin menjadi bagian dari fenomena tersebut. Ketika seorang investor dapat menemukan tim yang tepat, waktu yang tepat, kesepakatan penyiaran yang berkembang pesat serta pertumbuhan pendapatan komersial yang tinggi maka bukan tidak mungkin akan memberikan keuntungan besar.

3. Geopolitik

"Membeli sebuah klub sepak bola untuk menambah pendapatan sebenarnya adalah langkah yang meragukan" Simon Kuper dan Stefan Szymanski.

Dalam dua dekade terakhir, dunia sepak bola dibanjiri miliarder sebagai pemilik klub. Kita bisa lihat, ada Nasser Al Khelaifi, John W. Henry, Sheikh Mansour bin Zahyed Al Nahyan dan Mohammed bin Salman.

Motif utama pembelian klub sepak bola oleh para miliarder tujuannya bukan hanya semata menambah pendapatan dan mencari keuntungan tetapi lebih luas dari itu. Mereka sedang berusaha untuk menguatkan daya tawar politik mereka di mata internasional.

Dalam hal ini kita bisa mengetahui bahwa cara tersebut sering dilakukan oleh para Oligarki Eropa Timur dan Sultan Arab.

Menurut kalian bagaimana arah industri sepak bola kedepannya ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun