Tenanglah Kasih
Oleh: M. Abd. Rahim
***
Tidak pernah berubah atas keikhlasanku mengambil hatimu, dan takkan pernah ku nodai akan kesucian cintaku padamu. Dan takkan kusesali karena aku telah memilihmu. Semenjak kau datang dalam hidupku, kehadiranmu selalu menemaniku. Memberi malam-malam indah penuh bintang gemintang dan keteduhan cahaya bulan.
Wajahmu selalu bercahaya bagai sang Surya yang setiap hari menerangi alam semesta ini. Menerangi kegelapan-kegelapan hidup yang kadang hadir tanpa diundang. Aku takkan bisa, dan akupun tak ingin lelah dari celah-celah hatimu yang ingin selalu kuisi dan kumiliki. Tenanglah kasih, aku di sisimu. Aku akan selalu menemani, karena hanya di hatimulah kusinggahi hingga sampai masa depan.
Tenanglah kasih, mari kita hapus bersama riuhnya badai kehidupan ini, mari kita hadapi bersama dunia yang penuh warna warni ini. Bukan hanya pelangi dunia, tapi juga menghadapi berbagai warna-warni pelangi hati yang kadang hanya bayangan yang menjerumuskan dan sesaat mengindahkan. Di sudut matamu, kumelihat kekuatan dan harapan-harapan penuh keyakinan, bahwa akan amanah titipan dan pemberian dari Tuhan.
Suatu hari kau bertanya kepadaku, apakah hatiku benar-benar mencintaimu? Sesungguhnya getaran-getaran asmara cinta ini sudah mengalir ke seluruh tubuh yang tidak bisa diungkapkan oleh kata-kata. Aku mencintaimu dengan sepenuh hati, dan aku tak bisa lepas dari hatimu. Memilikimu adalah kebahagiaan yang patut kuperjuangkan untuk menjemput dan mewujudkan mimpi-mimpi yang kadang terlewatkan.
Kasih, kini kuhanya berharap semoga hatimu terbuka dengan apa adanya dari segala kelemahan, kekurangan yang kumiliki dan maafkanlah. Karena hanya di dirimulah aku bahagia dan hidupku bermakna. Biarkanlah aku memujamu, bebaskanlah cinta ini terbang ke pangkuanmu. Dekaplah, rengkuhlah, jagalah penuh erat. Jangan sampai terbang ke lain hati walau hanya bayangan-bayangan yang penuh tipuan.
Semoga bersamaku, senyummu selalu indah mekar berseri seperti bunga-bunga di taman harum mewangi. Cobalah untuk mengerti, cobalah untuk memahami cinta ini. Karena hanya engkau bidadari dari Tuhan yang dikirim untukku, yang mampu menerbangkan angan-angan menuju kepastian. Karena hanya kau yang menjadikan hidupku lebih baik dan tanggung jawab pada agama dan negara. Maka dari itu ya Tuhan izinkanlah cinta ini hidup bersama hingga akhir zaman.
***
Tuban, 12 Maret 2023
Coretan lama yang diolah lagi, coretan pena ini ditemukan di tumpukan buku-buku di rumah Tuban. Goresan tinta ini ditulis saat sekolah, saat aku duduk di kelas X Madrasah Aliyah (31-10-2004)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H