Mohon tunggu...
M Abd Rahim
M Abd Rahim Mohon Tunggu... Guru - Guru/Dai
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

GPAI SMK PGRI 1 SURABAYA, Ingin terus belajar dan memberi manfaat orang banyak (Khoirunnas Anfa'uhum Linnas)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Setelah Senja Menyapa

11 Maret 2023   13:26 Diperbarui: 11 Maret 2023   14:22 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri/diolah dengan canva.com

Setelah Senja Menyapa

Oleh: M. Abd. Rahim

***

Panas mentari tak sepanas hati, yang telah terlukai. Panas yang membara meleleh air mata, gundah lebih gulana.

Pepohonan yang hijau, terhembus oleh Bayu tak bisa mengalahkan debaran luka yang sudah menyala 

Mentari telah benar-benar  di atas kepala, panasnya memuncak menembus jiwa. Seluruh anggota tubuh berhenti; melupa

Kebaikan-kebaikan yang dulu tertanam, mulai sirna. Tinggal kenangan yang menyisakan air susu terbalas air tuba.

Baca juga: Wanita Alpha

***

Baca juga: Purnama Syaban

Pengorbanan; waktu, tenaga, pikiran berubah menjelma buih lautan yang memanas tiada harga

Masa kecil yang penuh keindahan; keceriaan di dalam setiap perkumpulan keluarga, kini penuh kekosongan nan hampa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun