Guru merupakan sosok yang akan ditiru, guru sebagai model yang akan menjadi figur, daya pandang siswa tak terukur karena melihat sosok guru idaman. Torehan guru menjadi prasasti bagi siswa, maka lantas guru mau seenaknya tanpa harus menjawab kebutuhan siswa yang sesungguhnya. Sungguh tidak manusiawi jika seorang guru tidak merancang pembelajaran yang sesuai kebutuan siswa.Â
Oleh karena itu jadilah seorang guru yang memiliki komitmen untuk menghargai diri sendiri sebagai seorang yang sangat ditunggu siswa. Maka menjadilah guru yang kreatif, desainlah pembelajaran yang menarik, buatlah buku ajar sebagai hasil karya guru yang ditunggu oleh para siswanya.Â
Buku ajar adalah buku ilmiah berupa uraian materi pembelajaran yang disusun secara logis dan sistematis dengan bahasa yang lugas, digunakan dosen dan mahasiswa dalam pembelajaran (Pannen & Purwanto, 2001). Menurut penjelasan wikipedia.org, adalah buku acuan yang berisi kumpulan materi dalam cabang ilmu tertentu yang disajikan secara komprehensif. Buku ajar disebut juga buku pelajaran yang diproduksi untuk memenuhi kebutuhan para guru dan biasanya digunakan di lembaga pendidikan.
Ciri-ciri Buku Ajar
Buku Ajar pada umumnya mempunyai ciri:
- Ditulis dan dirancang untuk digunakan siswa/ mahasiswa
- Menjelaskan tujuan pembelajaran.
- Disusun berdasarkan pola belajar yang fleksibel.
- Strukturnya berdasarkan kompetensi yang akan dicapai.
- Ada pemberian kesempatan latihan bagi mahasiswa.
- Selalu memberikan rangkuman.
- Kepadatan berdasarkan kebutuhan mahasiswa
- Dikemas untuk digunakan dalam pembelajaran
- Mempunyai mekanisme untuk mengumpulkan umpan balik dari mahasiswa.
- Mencantumkan petunjuk penggunaan buku ajar.
Menulis Buku Ajar yang Bermutu
Buku ajar yang bermutu, itu dibuat berdasarkan sesuai kurikulum dan saat ini didukung bagaimana implementasi dengan merdeka belajar itu sangat dibutuhkan saat ini, kolaborasi kurikulum, seni merancang ide-ide guru tentunya yang sesuai dengan kondisi dan karakter siswa di mana siswa itu berada. Dan yang bisa mengukur buku ajar yang bermutu adalah masing-masing guru pengampu mata pelajaran.
Ketika membuat buku juga berdasarkan hasil observasi bahwa nilai kebutuhan buku tersebut harus sesuai, bisa juga melakukan penyebaran angket untuk kebutuhan buku. Selain itu bisa observasi dan wawancara terkait kebutuhan buku. Dalam menulis buku ajar yang bermutu tentunya yang sangat menarik dan sangat dibutuhkan oleh siswa, karena guru mengangkat buku tersebut dari pengalaman guru itu sendiri di dalam kelas.
Buku ajar saat ini memang disarankan mengikuti siswa yang kekinian, langkah-langkah penulisan bukunya akan disesuaikan dengan ide-ide kreatif yang ada dalam angan-angan. Tentunya saat ini siswa kita sudah masuk era gadgeting maka kita harus lebih banyak menggunkan buku milenial yang dikombain dengan materi yang sesuai.
Menyusun Buku Ajar
Dalam menyusun buku ajar, berikut caranya;
1. Penataan informasi (compilation text)
Guru/Dosen melakukan kompilasi bahan dari berbagai sumber yang telah beredar di pasaran berdasarkan RPS yang telah disusun
2. Pengemasan kembali (information repackaging)
Guru/Dosen melakukan pengemasan kembali dari sumber-sumber yang telah ada disesuaikan dengan kebutuhan kompetensi yang ingin dicapai dalah RPS
3. Menulis sendiri (starting from scratch)
Guru/Dosen menulis sendiri berdasarkan kepakarannya berdasarkan RPS mata kuliah yang diampu.
Manfaat Buku Ajar Bagi Guru
- Promosi & Kenaikan PangkatÂ
- Mendapatkan insentifÂ
- Finansial-Royalti
- Branding Personal dan Institusi
- Eksistensi diri
- Penguatan Keilmuan
- Eksistensi diri
- Media Ekspresi
Manfaat Buku Ajar dalam PembelajaranÂ
- Guru lebih banyak waktu untuk memberi bimbingan kepada siswa
- Siswa dapat belajar sekalipun tidak ada guru
- Siswa dapat belajar kapan dan di mana saja
- Siswa tidak terlalu tergantung kepada guru sebagai satu-satunya sumber informasi
- Siswa bisa belajar dengan kecepatan masing-masing sesuai dengan potensi
Sumber : Materi Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) angkatan 28 pada pertemuan yang ke-19 yang disampaikan oleh pemateri Ibu Dr. Mudafiatun Isryah, M.Pd.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H