Mohon tunggu...
M Abd Rahim
M Abd Rahim Mohon Tunggu... Guru - Guru/Dai
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

GPAI SMK PGRI 1 SURABAYA, Ingin terus belajar dan memberi manfaat orang banyak (Khoirunnas Anfa'uhum Linnas)

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Konsep Menulis Buku Nonfiksi

9 Februari 2023   13:29 Diperbarui: 10 Februari 2023   00:17 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Atau bisa mengetahui suatu topik menarik atau tidak, bisa mengecek di Google Trends. Hasil penelusuran tentang topik Kurikulum Merdeka. Bisa dilihat bahwa topik tersebut masih cukup tinggi. Ini berarti jika kita menulis topik tersebut, akan diminati banyak orang. Silakan menggunakan aplikasi ini sebelum menulis.

Membaca dan Membaca untuk Bahan Tulisan 

Artinya, kita tidak akan bisa menulis dengan bagus, jika kita tidak pernah membaca dan mengupdate pengetahuan kita. Jumlah referensi yang harus kita baca tergantung kebutuhan. Semakin banyak semakin baik, karena tulisan kita semakin berkualitas. 

Dan ketika menulis mengalami kemandegan atau writer's block, caranya yaitu kembali ke diri sendiri sesuai karakteristik kita miliki. Contoh, Membaca, bisa jalan-jalan, bisa browsing media sosial. Hal-hal seperti itu akan menstimulus ide kita. Dengan belanja bahan, kita akan mampu menulis. 

Teman yang update bisa diperoleh dengan banyak membaca, melihat konten-konten atau bisa juga dengan melakukan pengamatan. Jika kita sering melakukan ini, maka naluri penulis akan terasah. Seorang wartawan dengan jam terbang yang tinggi, kualitas tulisannya pasti bagus. Ingat dengan mantra Om Jay ' Menulislah setiap hari". Untuk bisa menulis setiap hari, pasti harus ada bahan yang ditulis. Ini akan mendorong kita untuk kreatif mencari ide.

Berapa jumlah buku yang harus dibaca dan dijadikan referensi, dalam menulis buku nonfiksi tidak ada patokan untuk jumlah daftar pustaka, tergantung data yang kita butuhkan. Semakin lengkap data pendukung kita dan dari sumber terpercaya, semakin bagus kualitas tulisan kita.

Yuk, Mulai Menulis Buku Nonfiksi 

Tiap kesempatan yang diambil adalah sebuah kesempatan untuk menang. Kesempatan yang kecil seringkali merupakan permulaan kepada usaha yang besar. Mari kita mulai menulis dan jangan pulang sebelum menang. Kini sudah di tengah jalan, segera ambil piala kemenangan lalu tulisan kita jadikanlah kenangan untuk mewarnai zaman.

***

Sumber: Materi disampaikan oleh Ibu Musiin, M.Pd. dan dimoderatori oleh ibu Yandri Novita Sari, S.Pd. pada diskusi Group WA Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) Angkatan 28 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun