Mohon tunggu...
M Abd Rahim
M Abd Rahim Mohon Tunggu... Guru - Guru/Dai
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

GPAI SMK PGRI 1 SURABAYA, Ingin terus belajar dan memberi manfaat orang banyak (Khoirunnas Anfa'uhum Linnas)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Arti Apresiasi

27 November 2022   22:49 Diperbarui: 28 November 2022   19:28 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri/diolah dengan canva.com

Arti Apresiasi 

Oleh: M. Abd. Rahim

***

Setelah doa bersama, Aku dan teman-teman yang lain melanjutkan salat jum'at. Memang acara menyambut Hari Guru itu sungguh sepesial. Kegiatan yang padat; upacara, doa bersama dan salat Jumat.

"Gelapnya siang menjadi patokan, apakah acara ini akan sukses sesuai harapan?" Kataku

"Siang ini mentari bercahaya mas Radit!" Jawab Irine di tengah-tengah kegiatan doa bersama

Aku diam

Hari itu cerah bercahaya, tapi kedaan hati Radit masih kecamuk. Entah dari hati atau fikirannnya. Dan Irine yang dulu pernah menyukainya berusaha bertanya ke pada Radit.

"Lagi ga mud ya mas!" Irine menebak

"Kenapa,? Apa ada masalah?"

"Apakah hatimu sudah ada orang lain?"

"Kenapa mas Radit bertanya seperti itu,? bukankah dulu kamu pernah menolakku di depan Dea!"

"Ya, maaf Rin!"

"Memang dulu aku menolakmu ada beberpa alasan, dan waktu pulang Ibu memberitahuku bahwa hubunganku dengan Dea tidak bisa dilanjutkan!" Aku mencoba menjelaskan

"Terus kenapa tidak bisa dilanjut?"

"Ternyata Dea adalah saudaraku!"

"Apaaa!" Irine kaget

"Dea adalah saudara susuanku, dulu waktu bayi ibuku pernah menyusui Dea saat ibunya kritis ketika melahirkannya.!"

"Oh terus maumu apa, apakah kau ingin kembali denganku?" Desis Irine

"Mau doa bersama berisik saja!" Tegur pak Alif

Aku dan irine kaget, dan kami menatap Pak Alif penuh ketakutan. Takut terdengar olehnya pembicaraan kami barusan saat kami masih sibuk di perpustakaan. 

"Ayo cepat gabung dengan teman-temanmu yang lain, istighosah sudah dimulai kok kalian masih di sini. Silahkan keluar, apalagi kalian kan bukan muhrim!" 

"Seharusnya OSIS itu menjadi teladan yang baik buat teman-temanmu dan adik-adik kelasmu"

"Baik Pak, mohon maaf yang sedalam-dalamnya." Jawabku

"Tadi kami hanya ingin mempersiapkan absensi kegiatan istighosah yang lupa belum dikeluarkan!" Bela Irine

Di akhir kegiatan tambah Aku dan Irine diberi apresiasi oleh pak Alif.

"Terimakasih banyak atas bantuan dari para panitia, dan harus diapresiasi. Tepuk tangan buat panitia!" Perintah pak Alif. Kemudian para teman-temanku yang ikut doa bersama tepuk tangan. Saat itulah Radit semangat lagi menjadi panitia kegiatan yang diadakan OSIS maupun Rohis.

***

Pak Alif hari itu hatinya keruh sekeruh hati Radit yang belum menerima balasan cinta dari Irine. Tapi masalahnya beda, karena hari itu adalah hari guru tapi tidak momen apresiasi guru. Padahal pak Alif dulu pernah pernah mengharumkan nama sekolah, yaitu juara 2 cipta cerpen sekolah damai dan juara 2 lomba KKGS, keduanya tingkat nasional. Guru-guru yang lain juga banyak yang kreatif, inovatif dan mempunyai dedikasi yang tinggi untuk sekolah, yang patut diberi apresiasi.

Pak Alif merasa hatinya pecah berkeping-keping, karena sejak itu sampai sekarang tidak ada yang namanya apresiasi. Pak Alif orang penyabar dan saat itu juga beliau mengembalikan serpihan-serpihan hatinya agar menjadi utuh kembali.

"Ya Allah, Aku melihat kegelapan dalam jiwa manusia, Aku memohon kepadaMu agar tidak melihat kegelapan itu lagi. Sebab mentari masih bercahaya cerah siang ini. Hembusan angin segar menerpa pipi, dan hati. Bulan dan bintang akan menghiasi malam ini, memberi keteduhan dan harapan pada hati. Jikalau kebaikan ini dalam pelukanMu, Aku rida dan bahagia walaupun tidak ada apresiasi. Biarkanlah mata ini jernih, bersama senyuman yang tulus nan indah. Biarkanlah langkah ini menuju keridaanMu, biarkanlah jemari-jemari ini tetap menari kata-kata yang bermakna. Biarkanlah kegelapan hati ini terobati sendiri. Ya Allah Berilah cahaya kesabaran di hatiku,  seperti cahaya mentari yang cerah pada hari ini. Dan biarlah doa-doa yang kupanjatkan pada siang ini Kau ijabah. Agar masa depanku tetap semangat, mengukir prestasi. Walaupun tanpa apresiasi, cukuplah hanya dari Engkau Sang Pemberi." Doa Pak Alif dalam hati, ketika saat doa bersama diakhiri.

***

Surabaya, 27 November 2022

Naskah ke-28, tantangan dari dokjay menulis 30 hari di Kompasiana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun