Mohon tunggu...
M Abd Rahim
M Abd Rahim Mohon Tunggu... Guru - Guru/Dai
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

GPAI SMK PGRI 1 SURABAYA, Ingin terus belajar dan memberi manfaat orang banyak (Khoirunnas Anfa'uhum Linnas)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Detik Perjuanganku Menyambut Hari Guru

23 November 2022   13:39 Diperbarui: 23 November 2022   14:58 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Detik Perjuanganku Menyambut Hari Guru

Oleh: M. Abd. Rahim

***

Hujan semalam belum berhenti, sisa lilin di dapur menjadi saksi pemadaman listrik dan menyala beberapa jam lalu. 

Pukul 03:05, Aku dibangunkan ibuku untuk salat malam. Tidak di rumah kontrakan dulu atau di rumah sekarang, ibuku selalu bangun tiap malam. Seperti biasa membangunku untuk mengantarnya ke kamar mandi.

"Dit, minta tolong besok ke ruang guru ya!" WA dari Pak Alif dan baru kubuka di dapur.

"Injih Pak," Balasku

"Belum tidur Dit?" Balasnya

"Ni baru bangun, mau wudu dan salat Tahajud pak."

"Alhamdulillah, semoga Allah selalu memberi kemudahan hidupmu dan keluargamu"

"Amin ya rabbal alamin, matursembhnwun pak Alif." Balasku

***

Langit pagi masih hitam menyapa, mentari masih bersembunyi di belakangnya. Tidak lama gerimis hujan turun lagi membasahi bumi, dan mengiringi langkahku mengarungi hidup yang penuh arti. 

Pagi ini Aku masih membantu pak Sugi, dan rencana minta izin kepada beliau bahwa selama ujian, aku Off tidak kerja dulu. 

Di sana sudah ada mbak Ana membantu pak Sugi menata minuman, menata tisu, caos, sambal dan kecap di meja warungnya yang siap ditempati pembeli.

Seperti biasa aku mengelupas pisang dan membuat adonan pisang kipas. Sambil memperhatikan isi ponselku. Pak Alif mengirim pesan lagi.

"Lif dimana?" Tanya pak Alif

"Kulo tesih kerja pak!"

"Hari ini sekolahku masuk siang pak, setelah duhur!" 

"Oh ya, maaf lupa kalau hari ini kamu masuk siang

Mbak Ana memperhatikanku dan berkata, "Oya Dit nanti pulang Aku nebeng ya!" 

"Siang nanti aku ada jam kuliah"

"Siap mbak Ana!" Jawabku

"Jangan panggil mbak, panggil Ana saja Aku kan masih seumuranmu" 

Memang Ana adalah anak yang genius, selangkah lebih maju daripada aku. Karena kepandaiannya ia cepat lulus sekolah.

***

Di perjalanan sekolah, gerimis mengundang rindu. Mengingat mengantarkan pulang Si Ana, hatiku syahdu dan bersemangat mencari ilmu.

Setiba sekolah, aku langsung menemui pak Alif

"Minta tolong Banner Istighosah dicetak di Solaris ya mas, ini flashdisknya. Nama foldernya 'Cetak Banner Istighosah HGN" Kata pak Alif

"Baik pak!" Jawabku

Dalam rangka Hari Guru Nasional (HGN) pada tahun ini Rohis SKAGRISA mengadakan kegiatan Istighosah dan Doa Bersama. Maka siang itu pak Alif menyuruhku mencetak banner kegiatan tersebut.

Kegiatan HGN rencana akan dilaksanakan Jum'at besok selesai upacara HGN. Kegiatan Istighosah dan Doa Bersama akan berlanjut pelaksanaan salat Jum'at di masjid sekolah. Karena Jum'at besok jadwal Khotib adalah Ust. Mahrus, maka dari sekolah beliau diminta sekalian memimpin istighosah. Dan sudah kuhubungi seminggu yang lalu, dan beliau bersedia. 

Saat mau menuju tempat percetakan hujan deras mengguyur bumi, angin menerpaku sehingga aku harus berhenti dan memakirkan sepedaku di sisi jalan dan mencari tempat teduh. Waktu sudah menunjukkan pukul 16:00, namun hujan belum reda tambah semakin deras. Dan lupa tidak membawa Jas hujan pemberian Dea.

Kucoba hubungi percetakan, sesuai WA tersebut hanya bisa dihubungi WA Only. Maka aku kirim pesan, "Selamat Sore" 

"Welcome to Solaris Printing! Anda dalam antrian jawaban WA oleh customer service kami. Mohon tunggu balasan dari kami karena kami membalas satu persatu. kami mengurutkan berdasarkan chat scroll terbawah. Terima kasih telah menunggu."

Pesan otomatis tersebut kubuka dan kubalas lagi. "Mau cetak banner ukuran 6x1.5 m. Diambil besok jam segini apa bisa?"

"Sore, bisa kak!" Jawab admin percetakan tersebut 

Beliau menjelaskan bahwa file harus dkirim Via email. Sore itu aku masih berusaha agar file dari flashdisk kupindah ke ponselku, tapi belum bisa. Flashdisk dari pak Alif kusambungkan beberapa kali ke ponselku menggunakan OTG. Namun sesekali sudah buka folder, file tidak bisa dicopy atau download. 

"Jikalau hari ini gagal cetak, maka pemasangan banner tidak sesuai yang diharapkan sekolah. Maka bagaimana nasibku nanti, ibu kepala sekolah akan marah padaku." Pikirku

Kucoba dengan cara lain yaitu memakai aplikasi File Manajer di ponselku, kupindah file ke drive yang tertaut email di ponselku. Tapi juga belum bisa, entah masalah ponselku yang penuh atau flashdisknya yang penuh.

Banner akan dipasang Kamis pagi, maka sore ini banner istighosah harus diambil. Sesuai harga dari percetakan, Banner standart outdoor ukuran 600 x 150 cm
Lubang 3 atas 3 bawah press gambar Qty : 1 lbr, harganya Rp 175.800,-. Dengan estimasi pengerjaan 1 x 24 jam kerja setelah pembayaran. Dan pembayaran juga harus sore itu via transfer.

Aku duduk diam dan mengirim Vidio lewat WA bahwa kondisi hujan deras. Dan tidak mungkin aku harus ke kantor percetakan tersebut. Apalagi perjalananku ke percetakan membutuhkan waktu kurang lebih satu jam. Belum macet karena derasnya hujan.

Aku coba tenang, dan mencoba melawan hujan. Bergeser sedikit ada Alfamart, tas ranselku ku lepas. Baru mengeluarkan laptop yang ada di tasku. Aku duduk dan menyalakan laptop sambil kunyalakan Hotspot WiFi dari ponselku. Agar seketika laptop nyala langsung sambung ke internet.

Setelah aku mengirim file ke percetakan via email. Aku menuju ke kasir Alfamart, untuk topup gopay. Uang tunai dari pak Alif kuserahkan ke kasir. Barulah bisa membayar cetak banner dengan biaya yang tertera.

"Alhamdulillah sudah TF min, kataku lewat WA. Tolong dicek.!" Pintaku

"Apa bukti transfer harus dikirim by email juga!"

"Di sini saja tidak apa-apa!" Jawab si admin

"Siap terima kasih, besok jam berapa banner kuambil?" Tanyaku

"Jam 5 sore ya!"

"Oke, terimakasih min!"

Aku lega karena masalah Banner untuk acara Hari Guru Nasional sudah beres. Walaupun sore itu detik demi detik badai hujan terus menciumi bumi. Aku bisa tenang, merasakan indah badai angin yang membasahi tubuhku.


***
Surabaya, 23 November 2022

Naskah ke-25, tantangan dari dokjay 30 hari menulis di Kompasiana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun