Solusi Bau Badan Menjadi Teladan
Oleh: M. Abd. Rahim
***
Setelah beberapa bulan, kondisi keluargaku berubah. Ibu yang setiap hari bekerja sebagai babu kini menemani Bapak kerja di toko pakaian yang cukup besar, tinggalan dari almarhum Ibu Gina, istri bapak yang dulu.Â
Dan  Aku setiap hari di antar ke sekolah sama Mas Kris memakai Honda PCX, sebelum ia menuju ke Hotel tempat kerjanya. Pagi ini jam pertama adalah PJOK, setelah bel masuk berbunyi kami berkumpul di halaman sekolah bersama Pak Tri, guru olah ragaku.Â
Di lapangan sekolah kami pemanasan kemudian Futsal bersama teman-teman. Selama dua jam pembelajaran kami berolahraga kemudian ganti mapel Agama. Seluruh siswa ganti baju, selain Tejo karena lupa tidak membawa baju ganti.
"Baumu Jo, Mandi sana!" Teriak AndiÂ
Walaupun di kelas itu bau khas tercipta dari keringat-keringat siswa olah raga. Tapi tidak seperti keringatnya Si Tejo, yang tidak mau ganti baju.
Waktu telah bergulir, bagaikan bola. Mata pelajaran agama tiba. Udara di dalam kelas semakin mengada-ada. Gerakan kipas angin kesana-kemari membuat bau badan Tejo tak semakin hilang tambah menusuk-nusuk hidung pak Alif.
"Silahkan yang belum ganti baju, ganti baju di kamar mandi. Saya kasih waktu 5 menit!" Perintah Pak Alif