"Waalaikumsalam, hati-hati di jalan Mas!"
***
Hari pertama PKL, Radit memperkenalkan diri kepada kepala Hotel dan teman pekerja yang lain. Dan menanyakan peraturan-peraturannya, terutama masuk dan pulangnya selama ia magang di Hotel tersebut. Karena Radit anak yang rajin dan di siplin dari kakomlinya ditempatkan di Hotel Santika.Â
"Terimakasih mas, karena kamu di hari pertama ini datang tepat waktu, untuk pulangnya sama seperti pekerja lain ya, pukul 9 malam."
"Mohon maaf pak, apa tidak disamakan!" Pikirku. Aku tak berani, karena malam setelah maghrib Aku harus membantu ibu cari uang. "Bagaimana ini!" kataku dalam hati, jika aku tak kerja karena magang. "Apa nasib ibu dan SPP-ku nanti!"
"Selamat bergabung Mas, ingat jangan sampai terlambat!"
"Siap Pak!, terimkasih"
Aku sedih.
Hari ini Radit mulai mengetahui dunia kerja yang sesungguhnya. Beberapa teman ada yang seusianya, dan ada juga jauh lima tahun dari usianya. Ada teman yang paling aneh namanya, Kristanto. Dia tampan, berwajah non islam, matanya sipit. Dia enerjik, semangat dan sepertinya menguasai lapangan. Dia adalah teman baikku, ketika aku mau beribadah salat duhur. Dia menawarkan untuk memegang pekerjaanku. "Mas Radit waktunya semabahyang ya, biar pekerjaan ini saya yang lanjutkan.!" Pintanya
"Terimkasih" Jawabku.
Kristanto adalah seniorku, Ia orang yang baik. Seharian aku diajarin hal-hal yang belum aku bisa dan yang belum aku ketahui. Begitu juga tentang bagaimana kerja yang baik dan bagaimana mengambil hati atasan dan lain-lain, dialah guruku di tempat baruku. Ia sama sepertiku mempunyai satu orang tua. Kalau Ibuku yang masih hidup, tapi Ayahnya yang masih hidup. "Katanya ia mengenal Ibuku, tapi dari mana ya!" Kataku dalam hati