Mohon tunggu...
M Abd Rahim
M Abd Rahim Mohon Tunggu... Guru - Guru/Dai
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

GPAI SMK PGRI 1 SURABAYA, Ingin terus belajar dan memberi manfaat orang banyak (Khoirunnas Anfa'uhum Linnas)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Satu Visi, Satu Hati

3 November 2022   18:03 Diperbarui: 4 November 2022   07:21 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi itu, sayup-sayup suara adzan subuh membangunkanku.Tapi rasa kantukku masih melekat pada bantal dan selimut. Ibu terus membangunkanku agar segera salat Subuh. 

"Tukan saya bilang apa, jangan kerja dulu. Fokuslah sekolah, ini sudah jam berapa. Awas jangan telat sekolah!" Ibu marah-marah sambil menarik-narik selimutku.

"Njih Bu! Bentar mawon!" Aku memposisikan tubuhku dalam keadaan sujud sambil menghirup aroma bantal. Ku atur nafasku dan berusaha mengusir kantuk dari kepala. 

"Ayo mas Radit, Ndang bangun!" Suara ibu terdengar lagi dari depan kamar sambil memegang Al-Qur'an.

"Njih Bu!"

Dalam keadaan setengah sadar kuteringat pesan pak Alif, memasuki telingaku.

"Ingat mas kalian sudah punya kewajiban, kewajibanmu beribadah kepada Allah, yang menciptakanmu, yang memberi rezeki padamu. Kok lupa pada yang memberi rezeki. Saat waktunya salat sudah tiba, segeralah ambil air wudu dan salat tepat pada waktunya. Dengan kesadaran diri kalian, tidak harus dibangunkan atau menunggu perintah dari orang tua." Aku langsung bangun seketika, dan bergegas ke kamar mandi.

Setelah salat subuh dan membaca QS. Yasin, ibu menghampiriku. Sebelum ibu berucap, aku berucap dulu dan meminta maaf. "Ngampunten ingkang katah nggeh Bu, atas kelepatan kulo."

Radit meminta maaf kepada ibunya karena telah mengecewakannya. Mungkin ini hari pertama dia kerja, sehingga belum terbiasa. Dan sekali lagi dia tetap meminta izin kepada ibunya agar bisa bekerja di warung Pak Sugi. 

"Ngampunten nggeh Bu. Insyaallah mbenjeng mboten bangun kesiangan, percayalah sama Radit."Aku menjabat tangan Ibu dan mengecupnya beberapa menit sambil meminta maaf.

"Ya mas, ibu maafkan. Tapi ingat waktunya salat ya salat, jangan lupa setelah salat Subuh dan Maghrib membaca QS. Yasin agar keluarga kita selamat dari marabahaya." Ibu menasihatiku, kemudian mengecup keningku, lalu Aku memeluknya.

Sesuai keterangan kitab Tafsirul Kabir, membaca QS. Yasin di pagi hari Allah akan menjaga kita dan keluarga kita sampai sore hari. Dan kita membacanya setelah salat Maghrib atau sore hari setelah Asar, Allah akan menjaga kita di malam hari sampai pagi hari, dan juga Allah mengampuni dosa-dosa kita. 

Begitu juga ketika membaca Yasin di dekat pada orang yang mau meninggal, agar Allah menguatkan hatinya. Selain itu, pendapat Ibnu Katsir akan memberikan keberkahan dan rahmat berupa kemudahan keluarnya roh dari jasadnya.

Di dalam kitab lain juga dijelaskan pada saat selesai salat Isya bacalah QS. Al-Waqiah dan QS. Al-Hasr. Dengan membaca QS. Al-Waqiah, Allah akan menjaga rezeki kita dan membaca QS. Al-Hasr, Allah akan memudahkan dari kesulitan hidup.

***

Seperti biasa, pagi itu Aku mengayuh sepeda ontelku dengan semangat, berniat sambil olah raga dan agar tidak telat sekolah. Saat sampai sekolah, Alfi dan Rino teman sekelasku dihukum Bu BK, Bu Ifah karena tidak memakai dasi. "Al-hamdulillah, untung saja tadi dasiku tidak ketinggalan!"Kataku dalam hati. 

"Ternyata lelahku terbayar oleh dasi, hehe; sampai sekolah bisa istrahat sebentar sebelum pembelajaran dimulai."

Bu Ifah adalah guru baru di sekolahku, dia guru BK kelas X. Setiap hari beliau menyambut siswa-siswi dan memeriksa kerapian bersama petugas tata tertib sekolah. Sesuai peraturan sekolah, baju harus rapi, rambut juga rapi, berdasi dan bersepatu. Tidak boleh masuk sepeda motor knalpot brong, tidak boleh membawa rokok, atau obat-obatan terlarang. 

Aku lolos dari semua itu, saat di tangga Aku, Alfi dan Rino bertemu dan memasuki kelas bersama-sama. "Oya No, Pak Alif WA di Group khusus nanti malam setelah maghrib ada latihan Al-Banjari sekalian Diba'an. Apa kamu belum nyimak!"Teriak Alfi. "Kamu juga ikut kan Dit!"

Aku diam sejenak, "Insyaallah" Jawabku sambil melihat WA Group di HP Alfi. Aku melihatnya dengan seksama, informasinya latihan Al-Banjari untuk tampilan pembuka acara dan Mahallul Qiyam pada Kegiatan  Maulid Nabi nanti. Sebenarnya aku juga ingin ikut latihan, tapi Aku kan kemarin baru kerja, masak aku harus izin ke Pak Sugi.

Di dalam kelas hatiku tak menentu, mau menghubungi atau WA pak Sugi tidak punya HP. Dan kuputuskan rencana pulang sekolah nanti ke warung pak Sugi. Semoga aku bisa membantu warungnya di siang hari, agar nanti malam bisa ikut latihan Banjari bersama pak Alif.

***

Sebelum latihan Al-Banjari dimulai Aku, Alfi dan Rino sudah di masjid sekolah. Kami berdiskusi lagu apa yang kita tampilkan pada saat pra acara kegiatan Maulid Nabi nanti. Beberapa menit kemudian juga datang dari kelas TBSM, yang aku kenal diantaranya Atha, Andi, dan Tejo. Kakak kelas juga datang, Aku tidak mengenalnya, dari seragamnya mereka dari jurusan TKRO. Meraka juga ikut berdiskusi bersama kami.

Banyaknya lagu sholawat yang ingin kami tampilkan tapi waktunya hanya 10 sampai 15 menit. 

"Bagaimana lagu Syair Tawaduk yang sering dilagukan pada saat pembelajaran pak Alif," Usulanku 

"Setuju!!!" Jawab Alfi, Rino, Andi dan temen juga lain. 

"Kita harus satu visi, satu tujuan agar acara kegiatan Maulid Nabi berjalan sukses, hingga para audiens hatinya senang dan terhibur oleh penampilan kita" Kataku lagi

"Selain lagu Syair Tawaduk, lagu apalagi?" Tanya Andi

"Syair Tawaduk dan lagu Isfa'lana bagaimana!" Pendapat Atha, dan Tejo manggut-manggut.

Tidak lama kami berbincang, pak Alif datang gabung bersama kami, dan mengenalkan personil dari kakak kelas. "Perkenalkan ini kakak kelas kalian namanya Fikri, Fahmi, Ryan, Bahrudin dari kelas XI TKRO 2, ini Dzikrullah dari kelas XI TITL 1, dan ini namanya Ardha dia dari kelas XII TPm 1, dia menguasai jenis Banjari. Makanya nanti menjadi terbang inti bersama kakak kelas kalian yang sudah lulus, namanya Farel. Walaupun dia sudah lulus sering ikut latihan dan membantu Team Banjari Al-Hana sekolah kita." 

"Perhatikan nanti yang Vokal Fikri, Bahrudin, dan Andi, dan yang backing vokal Bambang dan kamu Dit." 

"Bas Murni dipegang Fahmi, Bas Hadroh dipegang Dzikrullah, Tam dipegang Tejo, Calte dipegang Atha. Terbang inti Ardha, dan Farel, terbang lainya Rino, dan firman." Pak Alif menjelaskan panjang lebar agar semua mempunyai tanggung jawab masing-masing.

Atas instruksi pak Alif, kami membentuk barisan, barisan yang pertama vocal dan backing vocal, barisan kedua terbang dan barisan ketiga bas, tam dan Calte.

"Ingat yang vocal, sesama vocal saling membantu dan saling menyempurnakan. Pada saat Fikri tak kuat nafasnya atau lupa lirik lagunya, maka yang lain langsung membantunya. Tolong yang memukul terbang dan yang lainnya dengan hati, jangan tergesa-gesa dan jangan sampai terkesan orakan" 

Dari penjelasan pak Alif tersebut Bahrudin dan Ryan manggut-manggut, begitu juga teman yang lain.

***

Pelaksanaan Maulid Nabi telah tiba, kegiatannya dilaksanakan di halaman sekolah. Tenda dan panggung sudah di tata satu hari sebelumnya sudah beres semua. Kami memakai baju sewa dari group Banjari, memkai sarung hitam dan kopyah putih. Penampilan ekstra BTQ, juga memakai baju putih, celana dan kopyah berwarna hitam.

Langit gelap menutupi halaman sekolah, sampai pukul 14:00 langit semakin hitam dan pada saat dimulai gerimis mulai menyapa kami. Pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur'an sudah selesai, kemudian MC berteriak. 

"Saat yang kita nanti-nantikan mari kita beri tepuk tangan buat Group Banjari AL-HANA SKAGRISA. Tepuk tangan mengiringi langkah kami. Kami pun tampil sesuai petunjuk pak Alif, dari tampilan kami Ust. Bagus Maulana tidak mengizinkan kami turun. Membiarkan kami tetap di panggung mengiringi beliau ceramah.

Ustadz Bagus sampai berkata, "Pondok pesantren memiliki group Banjari yang enak sudah biasa, tapi kalau group Banjari SMK PGRI 1 Surabaya ini enak sangat luar biasa."

Alhamdulillah tampilan kami menghibur, kegiatan berjalalan lancar. Kami merasa senang, semua tamu undangan, dan teman-teman yang lain juga senang.

***

Surabaya, 03 November 2022

Naskah ke-3. Tantangan dari Dokjay 30 Hari Menulis di Kompasiana 

***

Silahkan Baca Juga Naskah yang Lain:

Naskah ke-1 : Guruku Adalah Orang Tuaku

Naskah ke-2: Sekolahku Adalah Surgaku

Naskah ke-3: Satu Visi, Satu hati

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun