Mohon tunggu...
M Abd Rahim
M Abd Rahim Mohon Tunggu... Guru - Guru/Dai
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

GPAI SMK PGRI 1 SURABAYA, Ingin terus belajar dan memberi manfaat orang banyak (Khoirunnas Anfa'uhum Linnas)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Guruku Adalah Orang Tuaku

1 November 2022   20:58 Diperbarui: 4 November 2022   07:21 977
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri/diolah dengan canva.com

Pak Alif adalah Takmir masjid sekolah juga salah satu guru agama islam, beliau baik, ramah, sabar dan juga menyayangi semua siswanya. Beliau seperti orang tuaku sendiri, mengasihiku, dan enak diajak curhat. Pesan nasihat apapun dari beliau, berusaha selalu aku ingat.

Sebelum pembelajaran berlangsung, Pak Alif sering menjelaskan bahwa diri kita sudah mempunyai tanggungjawab apalagi kita sudah kelas XI. "Seorang siswa mempunyai tiga kewajiban, dan semua kewajiban itu harus dilakukan dan dilaksanakan dengan sadar diri, tidak menunggu perintah atau menunggu pukulan dari orang tua. Ketiga kewajiban tersebut adalah yang pertama kewajiban kepada Tuhan sang Maha Pencipta Segalanya, yakni menjalankan perintahnya dan menjauhi seala larangan-Nya. Kedua, kewajiban kita sebagai anak yang berbakti kepada orang tua yakni membantu mereka semampu kita, berkata sopan, dan berbuat baik kepadanya. Dan yang ketiga mempunyai tanggungjawab sebagai siswa yakni belajar yang sungguh-sungguh, patuh terhadap guru dan peraturan sekolah." Ketiga kewajiban inilah yang kuingat selalu.

Radit tidak seperti remaja umumnya, yang biasanya remaja sekarang pacaran, dan pergaulan bebas. Dia tidak memikirkan hal-hal seperti itu, karena dia sendiri merasa tidak layak dicintai oleh wanita, mungkin karena dari keluarga yang tidak punya apa-apa. Dari situlah dia bersyukur ingin ibadah lebih giat, belajar lebih giat dan menggunakan waktu sebaik mungkin. Tidak seperti teman yang lainnya, waktu kurang lebih 24 jam digunakan main HP dan Game Online saja. Dia mengerti bahwa masa sekarang adalah butiran-butiran mutiara yang memberi manfaat masa depannya nanti yang penuh cahaya kesuksesan.

Bersambung!

Tantangan hari ke-1 dari DokJay dalam 30 Hari membuat Karya di Kompasiana 

Selasa, 01 November 2022

***

Silahkan Baca Juga Naskah yang Lain:

Naskah ke-1 : Guruku Adalah Orang Tuaku

Naskah ke-2: Sekolahku Adalah Surgaku

Naskah ke-3: Satu Visi, Satu hati

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun