Sebenarnya dalam pembicaraan KKM ini, jauh Kurikulum Merdeka itu sudah diimplementasikan. Namun cukup sebagai wacana saja tentang KKM. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang biasanya digunakan sebagai acuan pendidik untuk menilai kompetensi peserta didik sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD) suatu mata pelajaran atau Standar Kompetensi (SK). Di Kurikulum Merdeka, KKM tidak menjadi alat ukur dalam mengukur ketercapaian peserta didik dalam pembelajaran. Tapi di Kurukulum Merdeka mengarahkan Pendidik untuk melakukan Penilaian atau Asesmen Formatif.
Melalui asesmen formatif pada pembelajaran dilakukan untuk mengidentifikasi ketercapaian tujuan pembelajaran. Ada tiga asesmen formatif yang selama ini kita gunakan yaitu assesmen of learning, assesmen for learning dan assesmen as learning. Diantara ketiga assesmen tersebut yang sering kita gunakan adalah assesmen of learning yaitu assesmen yang dilakukan di akhir pembelajaran. Biasanya adanya pelaksanaan Penilaian Tengah Semester (PTS) atau Penilaian Akhir Semester (PAS).
Â
Namun di Kurikulum Merdeka assmen of learning tidak menjadi Penilaian yang utama tetapi menerapkan assesmen for learning dan assesmen as learning. Aseesmen for learning yaitu assesmen dalam bentuk Penilaian ulang, remedial atau perbaikan nilai. Sedangkan assesmen as learning yaitu Penilaian yang dilakukan sesaat setelah pelajaran selesai. Dengan kata lain Penilaian dilakukan saat-saat pertemuan dalam pembelajaran. Contoh setiap kali pendidik mengajar 3 x 45 menit maka diakhir pembelajaran tersebut ada Penilaian/ assesmen untuk mengukur apakah tujuan pembelajaran sudah tercapai atau belum kepada peserta didik.
Sumber: 1, 2, dan Buku Saku Tanya Jawab Kurikulum Merdeka
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H