Apalagi saat-saat nstrument lagu Indonesia Raya diputar mereka meresapi dengan melagukan pelan dimulutnya dengan tangan hormat kepada sang pusaka. "Hiduplah tanahku/Hiduplah negeriku/Bangsaku rakyatku semuanya/Bangunlah jiwanya/Bangunlah badannya/Untuk Indonesia Raya."Â Saat mau naik ke Reff "Indonesia Raya/ Merdeka merdeka/ Tanahku negriku yang kucinta,"Â diantara mereka ada yang meleleh air matanya menetes ke pipi.
Begitu juga saat musik instrument lagu mengheningkan cipta diputar, Ibu Kepala Sekolah memberi Instruksi "Untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah berjuang dengan tumpah darah, semoga arwahnya ditempatkan terbaik di sisi Allah SWT, mengheningkan cipta dimulai!" Suasana mulai hening, tidak ada suara apapun selain udara yang berdesir mengiringi musik instrument lagu ciptaan T.Prawit. Mereka semua menundukkan kepala dengan hati nan berdo'a kepada pahlawan Indonesia.Â
"Dengan seluruh angkasa raya memuji/ Pahlawan negara/ Nan gugur remaja diribaan bendera/ Bela nusa bangsa/ Kau kukenang wahai bunga putra bangsa/ Harga...Jasa.../ Kau cahya pelita/ Bagi Indonesia Merdeka."
Acara demi acara dilalui dengan baik oleh petugas upacara. Ibu Kepala Sekolah berpidato sesuai teks upacara 17 Agustus 2022 dari Kemendikbudristek "Mari lanjutkan gotong royong kita untuk memulihkan, membangkitkan Indonesia Merdeka, mewujudkankan Merdeka Belajar. Â Ibu Kepala Sekolah mengakhiri pidatonya "Mendikbud ristek menyampaikan terobosan-terobosan baru sebagian kecil dari Merdeka Belajar yang kini telah mencapai 21 episode. "Masih banyak lagi episode Merdeka Belajar yang akan kami luncurkan, sampai semua anak di seluruh Indonesia merasakan kemerdekaan yang sebenarnya, yaitu belajar dengan bahagia, berkarya tanpa hambatan, berlari menuju masa depan dengan penuh keberanian sebagai Pelajar Pancasila.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H