Malam menyimpan kenangan kelam
Mulut tak bisa berteriak lantangÂ
Iba, hati resah gelisah, sedih terpendamÂ
Ingin segala luka di sukma sirna; terbang
---
Kadang kau terbayang muncul dan hilang
Mengiris, tangis, meninggalkan luka dalam sukma
Kadang kau menari di angan-angan yang terbuang
Meninggalkan jejak gerak burung gagak kelak pembawa nyawa
---
Hatiku sedih mendidih, membawa lahar mawar
Harum semerbak mewangi, tapi masih meninggalkan bekas begitu dalam
Sejuk dalam do'a, kadang masih membeku; liar
Sentuhan lembut di tangan, dosa-dosa gugur dalam kelamnya malam
---
Ridai Tuhan, segala jerih payah berkeringat
Tetap menebar manfaat, membakar semangatÂ
Jalan menuju masa depan, mudahkan; sukseskan
Sebagai tujuan akhir warna-warni; macam kelamnya kehidupan
Surabaya, 1 Agustus 2022
M. Abd. Rahim