Malam sunyi melewati lorong-lorong belati sanubari
Tak lupa membangunkan mimpi-mimpi yang berapi-api
Menyala, membakar masa depan yang penuh arti
Titi malam memuja, memohon kepada Sang Ilahi
Â
Dalam sujud berkata dalam hati
"Apakah arti hidup, jikalau terjaga malam tak menemui,
Dekap menghadap,bersujud, bertengadah di atas sajadah yang suci
Apalah arti hidup, jikalau terjaga malam hanya terlewati, rugi!"
Â
Kuditakdirkan untuk sebagai Sang penjaga malam sunyi
Mengambil, mengucurkan air suci pada anggota tubuh yang ternodai
Katakanlah pada Sang Ilahi, engakau membutuhkan segala di dunia ini
Mengharap bahagia sampai di akhirat nanti
Â
Akhirat itu pasti, dunia yang penuh membohongi
Yang serba penuh kemungkinan-kemungkinan yang terjadi
Akhirat itu pasti, surga dan neraka sebagai janji
Yakni bagi orang yang berbakti dan tak taat pada Sang Ilahi
Â
Surabaya, 23 Juli 2022
M. Abd. Rahim, S.Pd.I, M.Pd.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H