Kau telah dihiyanati oleh janji-janji sunyi yang belum ditepati
Bersabarlah dan berdo'a bersama lantunan ayat-ayat suci
Teriakkanlah luka hati, obatilah dengan merangkai kata; berpuisi
Ya Tuhan, Engkau telah menjadi saksi kegundahan hati ini
Â
Mudahkanlah untuk membuka luka hati yang terkunci
Oleh deburan ombak kehidupan, gaduh, gemuruh menyakiti
Jadikanlah goresan tinta ini mewakili kebahagiaan hakiki
Sebelum engkau mati meninggalkan semesta ini
Â
Aku tak takut pati, karena semua insan yang bernyawa akan mati
Aku hanya takut matinya kreativitas, karakter anak bangsa yang mengakar di bumi
Ibu pertiwi akan menangis, duka, nestapa, yang engkau beri
Tetaplah menulis anak negeri, tulisanmu akan terus hidup dalam sanubari
Â
Mulai hari ini, detik ini, tinggalkanlah kupu-kupu yang mengingkari
Berterbangan pada bunga-bunga harapan yang penuh duri
Tetaplah berpuisi, menyanyi dengan lagu-lagu yang engkau sukai
Lupakan segala yang pernah terjadi sebagai pengalaman yang berarti
Â
Surabaya, 21 Juli 2022
M. Abd. Rahim, S.Pd.I, M.Pd.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI