Kini jalanmu mulai merayap, dan tanah merasakan sentuhan-sentuhan kakimu
Tanah yang berdebu menjadi saksimu engkau mengambil air suci di kamar mandi
Dengan kaki terseret, engkau kembali ke kamar tetap laksanakan salat, menghadap Sang Ilahi
Kuberdiri di sampingnya, menemaninya dengan hati yang penuh rindu
---
Teriakanmu kembali menyadarkanku, sebagai anak yang berbakti
Namun baktiku kepadamu tak sebanding pengorbananmu
Malam ini kuhanya melayani, apa yang kau pinta dan kau senangi
Baktiku hanyalah sebuah biji tertindih gunung-gunung yang megah dengan taman bunga yang berkupu-kupu
 ---
Tuban, 3 Juli 2022
M. Abd. Rahim, S.Pd.I, M.Pd. (GPAI SMK PGRI 1 SURABAYA)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H