Ketika kemarau menjadi mimpiku
Adalah panas tidak berkepanjangan
Panas mentari redup, khawatir titik hujan terus menghampiriÂ
Biarlah sinarnya menjadi penikmat petani padi dan bakau
Hidupi desa dan juga negara
Biarlah panas mentari
Jadi penikmat pedagang minuman yang segar
Menjadi penolong dahaga
Hidupi  kebutuhan keluarga
Alhamdulillah....
Sungguh nikmat panasnya mentari
Sungguh nikmatnya dahaga
Ketika terobati oleh segarnya air
Ya Allah...
Dengan segala pemberian ruang dan waktu
Hamba bersyukur dalam situasi dan kondisi apapun
Jauhkanlah nafsu kufur, dan prasangka buruk dalam hidupku
Sby, 20 Juni 2022
M. Abd. Rahim, S.Pd.I, M.Pd (GPAI SMK PGRI 1 Surabaya)