Mohon tunggu...
M Abd Rahim
M Abd Rahim Mohon Tunggu... Guru - Guru/Dai
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

GPAI SMK PGRI 1 SURABAYA, Ingin terus belajar dan memberi manfaat orang banyak (Khoirunnas Anfa'uhum Linnas)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pelayanan Indah Rumah Sakit Islam (RSI) Sakinah

12 Juni 2022   11:08 Diperbarui: 12 Juni 2022   11:40 2659
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam tadi setelah isya' kami sampai Rumah Sakit Islam (RSI) Sakinah Mojokerto, memeriksakan Hafizah karena tiga hari sebelumnya muntah, panas dan diare. Aku, Istri, Hafizah dan ditemani Nenek, naik GoCar menuju IGD dengan biaya Gopaylater 24.000. Kurang lebih perjalanan 15 menit kami sampai tempat tujuan.

Dokpri
Dokpri

Sampai IGD, kami disambut ramah oleh scurity dan dipersilahkan masuk. Saya langsung menemui suster menginformasikan keadaan Hafizah. Aku menuju ke tempat pendaftaran, Nenek, Mama dan Hafizah menunggu di tempat yang disediakan. Beberapa menit kemudian Hafizah diambil sampel darahnya untuk ceklab. Hafizah tidak mau dibaringkan, dipaksa tangisnya tambah menukik. Mama dan neneknya kuwalahan. Dibantu dua petugas perawat laki-laki juga belum bisa dibaringkan akhirnya Hafizah digedong, dibalut tubuhnya dengan selimut hijau. Walau tangisnya belum berhenti namun perawat berhasil mengambil sampel darahnya.

Aku masih di tempat pendaftaran dan berhasil melewati antrian, dan mengisi formulir kesediaan rawat inap. Di map rekam medis tersebut tertuliskan WH 2A, artinya Hafizah dirawat di ruang Wahid Hasyim No kamar 2A.

Dokpri
Dokpri

Hafizah dan mamanya duduk di kursi roda dan diantarkan oleh perawat. Inginnya sih aku yang dorong, "Biar saya saja pak yang ngantar ke kamarnya" Saran perawat dengan sopan. Aku mundur dan mengikuti perawat tersebut menuju kamar inap. Begitu juga Kaik dan om Sultan ikut mengekor di belakangnya.

Sampai kamar WH 2A, Hafizah dipindah mamanya di kasur, aku juga memindahkan tabung infus ke tiangnya. "Terimakasih banyak ya dok, kataku dokternya tersenyum lebar kemudian meninggalkan ruang baru kami.

Menikmati malam bersama keluarga kecil 

Setelah Kaik, Nenek dan Om Sultan pulang tinggal kami bertiga. Hafizah tidur pulas dan lega setelah nangis histeris mengajak pulang dan ingin menarik selang infus yang menempel di tangan kirinya.

Kami berdua menata ruang untuk istirahat, tas bawaan kami taruh di lemari yang telah di sediakan. Nenek pulang  dengan beberapa pesan dengan barang-barang atau perlengkapan yang kurang. Aku ikut keluar mengantar nenek pulang, Kaik dan Om Sultan sudah menunggu diparkiran. Mereka jalan pulang, aku menuju Indomaret membeli roti dan minuman.

Disimpang jalan ada jualan nasi goreng, aku mampir dan membelinya satu bungkus. "Tanpa micin, tanpa caos ya bang" kataku. "Siap, putihan berarti ya mas". Jawabnya. Sambil menunggu aduan nasi goreng masak, kami berdua mengobrol. "Jualan di sini sudah berapa tahun bang?" Tanyaku. "Hampir 10 tahun mas, saya asli Lamongan, istri Pasuruan dan kami tinggal di sini ngontrak" cerita Bang Rohman. "Berapa bang ngontrak di daerah sini?" Tanyaku. "Tiga jutaan mas, setahun. Itu di sini yang paling murah, kalau di perumahan ya hampir lima jutaan. Jawab bang Rohman sambil menyerahkan bungkusan nasi goreng kepadaku.

Beberapa menit kemudian Om Rafy datang membawa pesanan kami yang kurang, membawa charger, kabel olor, minyak telon, sarung dan baju ganti kami bertiga. Istirahat sebentar kemudian ia pulang."Terimakasih ya fy, hati-hati di jalan!." Pesan Istriku kepada adiknya. Kemudian kami berdua melepas segala lelah dan membuang hati kekhawatiran. Alhamdulillah Hafizah bisa tidur pulas kamipun menyusulnya.

Suguhan pagi hari yang membuat nyaman sanubari

RSI Sakinah ini terkenal pelayanannya yang bagus, selain pelayanan fisik, sosial, juga pelayanan spiritualnya. Bangun pagi terdengar sayup suara adzan yang menyibak hati, aku terperanjat bangun dan mendengarkan alunan suara yang indah dan nyaman di telinga.

Setelah adzan muadzin berdzikir dengan melantunkan lagu likhomsatun,

"Likhomsatun uthfii bihaa, Harrol waba il khatimah. Almusthofa wal murtadho, wabnahuma wa fathimah". Seperti yang ditulis oleh Pipit Maulidiya di Surya.co.id yang artinya: "Dengan wasilah derajat luhur lima pribadi yang mulia yang aku punya. Aku berharap diselamatkan dari panas derita yang bikin sengsara." Wasilah derajat Lima luhur pribadi yang mulia, yaitu Baginda  Nabi Muhammad Al Musthofa Saw, Sayyidina Ali al-Murtadha, kedua putra (Hasan dan Huasain) serta Sayyidatina Fatimah Azahra binti Rasulullah Saw.

Kemudian waktu sholat duha Takmir Masjid di rumah sakit ini melantunkan lagu dengan suara yang nyaring indah. "Maula ya shoolli wasallim da iman abada, ala habibi kako lilkholkikullimin. Huwal habibulladzi turja Safa atuhu likullihau liminal akhwa limuktahimi. Ya Robbi bil Musthofa ballighmaqo Sidana waghfirlana mamadzo ya wa sial karomi"

Kami yang berada di kamar di buat nyaman oleh suara-suara tersebut. Suara itu muncul dari sound kecil yang berada di kamar-kamar pasien. Kami di sini bukan hanya satu kali tapi dua kali. Setelah hari raya idul Fitri kemarin istri juga ngamar disini. Bapak ustadz petugas rohani memasuki kamar-kamar pasien dengan memberi asupan ilmu keagamaan tentunya tujuannya adalah biar pasien tetap bersabar, tabah dan tetap semangat menerima ujian sakit dari Sang Pencipta. Dan bapak Kiai tersebut mendo'an agar pasien yang sakit cepat sembuh dan kembali dengan keluarganya masing-masing.

Dokpri
Dokpri

Terimakasih banyak RSI Sakinah Mojokerto atas pelayananmu kepada masyarakat. Semoga Allah membalas Budi keagungan pahala yang tiada tara. Terutama kapada Almarhum KH. Achyat Chalimi yang merupakan pendiri RSI Sakinah dan para donatur awal RSI Sakinah. Semoga menjadi amal jariyah yang pahalanya tiada putus-putusnya. Amin

Mojokerto, 12 Juni 2022

M. Abd. Rahim, S.Pd.I, M.Pd. (GPAI SMK PGRI 1 SURABAYA)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun