Disimpang jalan ada jualan nasi goreng, aku mampir dan membelinya satu bungkus. "Tanpa micin, tanpa caos ya bang" kataku. "Siap, putihan berarti ya mas". Jawabnya. Sambil menunggu aduan nasi goreng masak, kami berdua mengobrol. "Jualan di sini sudah berapa tahun bang?" Tanyaku. "Hampir 10 tahun mas, saya asli Lamongan, istri Pasuruan dan kami tinggal di sini ngontrak" cerita Bang Rohman. "Berapa bang ngontrak di daerah sini?" Tanyaku. "Tiga jutaan mas, setahun. Itu di sini yang paling murah, kalau di perumahan ya hampir lima jutaan. Jawab bang Rohman sambil menyerahkan bungkusan nasi goreng kepadaku.
Beberapa menit kemudian Om Rafy datang membawa pesanan kami yang kurang, membawa charger, kabel olor, minyak telon, sarung dan baju ganti kami bertiga. Istirahat sebentar kemudian ia pulang."Terimakasih ya fy, hati-hati di jalan!." Pesan Istriku kepada adiknya. Kemudian kami berdua melepas segala lelah dan membuang hati kekhawatiran. Alhamdulillah Hafizah bisa tidur pulas kamipun menyusulnya.
Suguhan pagi hari yang membuat nyaman sanubari
RSI Sakinah ini terkenal pelayanannya yang bagus, selain pelayanan fisik, sosial, juga pelayanan spiritualnya. Bangun pagi terdengar sayup suara adzan yang menyibak hati, aku terperanjat bangun dan mendengarkan alunan suara yang indah dan nyaman di telinga.
Setelah adzan muadzin berdzikir dengan melantunkan lagu likhomsatun,
"Likhomsatun uthfii bihaa, Harrol waba il khatimah. Almusthofa wal murtadho, wabnahuma wa fathimah". Seperti yang ditulis oleh Pipit Maulidiya di Surya.co.id yang artinya: "Dengan wasilah derajat luhur lima pribadi yang mulia yang aku punya. Aku berharap diselamatkan dari panas derita yang bikin sengsara." Wasilah derajat Lima luhur pribadi yang mulia, yaitu Baginda Nabi Muhammad Al Musthofa Saw, Sayyidina Ali al-Murtadha, kedua putra (Hasan dan Huasain) serta Sayyidatina Fatimah Azahra binti Rasulullah Saw.
Kemudian waktu sholat duha Takmir Masjid di rumah sakit ini melantunkan lagu dengan suara yang nyaring indah. "Maula ya shoolli wasallim da iman abada, ala habibi kako lilkholkikullimin. Huwal habibulladzi turja Safa atuhu likullihau liminal akhwa limuktahimi. Ya Robbi bil Musthofa ballighmaqo Sidana waghfirlana mamadzo ya wa sial karomi"
Kami yang berada di kamar di buat nyaman oleh suara-suara tersebut. Suara itu muncul dari sound kecil yang berada di kamar-kamar pasien. Kami di sini bukan hanya satu kali tapi dua kali. Setelah hari raya idul Fitri kemarin istri juga ngamar disini. Bapak ustadz petugas rohani memasuki kamar-kamar pasien dengan memberi asupan ilmu keagamaan tentunya tujuannya adalah biar pasien tetap bersabar, tabah dan tetap semangat menerima ujian sakit dari Sang Pencipta. Dan bapak Kiai tersebut mendo'an agar pasien yang sakit cepat sembuh dan kembali dengan keluarganya masing-masing.
Terimakasih banyak RSI Sakinah Mojokerto atas pelayananmu kepada masyarakat. Semoga Allah membalas Budi keagungan pahala yang tiada tara. Terutama kapada Almarhum KH. Achyat Chalimi yang merupakan pendiri RSI Sakinah dan para donatur awal RSI Sakinah. Semoga menjadi amal jariyah yang pahalanya tiada putus-putusnya. Amin
Mojokerto, 12 Juni 2022