Inilah Aku saat ini, sepi dan sunyi. Dengan selimut kedukaan angkara murka.
Setelah kepercayaan dibebaskan ke lain hati.
Lalu ditinggal pergi.
Begitu kukenang saat-saat kita senang, diantara kecerahan pagi dan kedamaian siang.
---
Mengapa Aku yang engkau buang, untukmu kedamaian
Bila bisa, kumemilih pergi dari hari-hari tersembunyi dan mencengkeram sanubari.
Atau terkubur disini oleh janji-janji yang teringkari
Dari manisnya ucapan dan pengakuan
---
Kusaksikan bulan bercahaya di malam yang sunyi
Menjadi teman selimut sangkar yang mencakar
Hanya sebatas pagi sebelum tinggi matahari
Memaksa menampakkan siang sebagai warna-warni pelangi
---
Inilah aku saat ini, sunyi dan mati, bukan oleh mentari membakar alam semesta
Tapi tak kuasa atas hatiku ini yang tersakiti
Melainkan oleh ucapan janji tiada bukti, kesetiaan tanpa pembuktian
Bersabar sepanjang sejarah demi cinta menuju hakikatnya
Sby, 09 Juni 2022
M. Abd. Rahim, S.Pd.I, M.Pd (GPAI SMK Surabaya)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H