Mohon tunggu...
M Abd Rahim
M Abd Rahim Mohon Tunggu... Guru - Guru/Dai
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

GPAI SMK PGRI 1 SURABAYA, Ingin terus belajar dan memberi manfaat orang banyak (Khoirunnas Anfa'uhum Linnas)

Selanjutnya

Tutup

Diary

HBH MGMP PAI SMK Kota Surabaya

25 Mei 2022   20:00 Diperbarui: 26 Mei 2022   07:47 790
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi itu langit mendung ketika aku mengantar Istri kerja di SMPN 4 Surabaya, baru keluar gang langit menurunkan gerimis dan kemudian hujan deras. Kami ingin melaju cepat melawan hujan, inginnya cepat sampai tujuan. Tapi hujan semakin lebat membasahi jaket orange kami. Kami sempat berhenti dan berteduh untuk menggunakan mantel, jaket hujan. "Tukan Yah hujannya sudah berhenti." Kata istriku yang mungkin repot mengenakan mantel. "Tetap saja dipakai jas hujannya," Kataku sambil menyelipkan helm di kepala. "Walau hujan berhenti tapi jalan masih menyisakan genangan air. Ketika mobil atau kendaraan lain lewat, mencipratkan air jalan ke tubuh kita, kita sudah aman terlindungi." Pikirku dan tetap mengingatkan Istri untuk memakai mantel.

Dokpri
Dokpri

Kami melaju menuju yang dituju, hanya beberapa menit saja hujan kembali turun semakin derasnya. "Alhamdulillah aman kan Yank, lega bisa melanjutkan perjalanan" Kataku dengan hati yang tidak ditakuti kekhawatiran karena sudah mengenakan mantel dan jas hujan. Banyak penikmat jalanan yang menepi dan berhenti mencari tempat teduh untuk mengamankan pakaian, tas, sepatu mereka. Sampai SMPN 4, hujan masih deras dan semakin deras. Setelah sampai mengantar istri, kumencari tempat teduh dan menunggu hujan sampai tak runtuh. Aku berhenti berniat memulai tulisanku ini, kumemakirkan motor di antara Bus di samping Hotel Duble Tree Surabaya. Sepertinya di atasku pasar yang tidak terpakai yang kini berubah menjadi perkantoran Siola, menjadi pelindungku dari derasnya air hujan.

Dokpri
Dokpri
Di bawah perkantoran Siola ini, banyak yang mengfungsikan oleh para pedagang; penjual rokok, angkringan warung kopi, pangsit mie Tanjung Anom dan Soto Lamongan pak Nur Hadi. Karena saya penikmat Soto, maka saya mampir untuk sarapan. Ceritanya Pak Nur berjualan disini mulai tahun 80 an masih ada bioskop, yang waktu itu masih ikut orang. Alhamdulillah masih istiqomah berjualan sampai sekarang umur 48 tahun, buka  jualan soto sendiri. Pak Nur tinggal di daerah Pasar Turi, dan perjalanan dari rumahnya di tempat ini, kurang lebih 1 Km. Ia berjalan kaki sambil mendorong rombong sotonya sendiri.

Dokpri
Dokpri
Selain digunakan jualan, biasanya di bawah perkantoran ini di buat anak-anak muda nongkrong dan ramai-ramai berfoto bersama. Tempat ini juga sering  dibuat foto prewedding dari pasangan insan yang mau menikah. Pagi itu langit sudah cerah, mentari mulai memancarkan sinarnya. Terlihat dua orang kameramen yang memotret sepasang kekasih. Sepeda merahku yang kuparkir di depan warung soto ini menjadi pos terbaik untuk mengambil foto mereka. "Mohon maaf ya pak, sepadaku mengganggu nggeh." kataku dengan sedikit berniat meminta izin parkir di sini. Kemudian kupesan satu mangkok soto lengkap dengan satu gelas teh hangat untuk menghangatkan tubuhku yang masih terasa dingin karena terpeluk hujan.

Dokpri
Dokpri

Di bawah langit beton ini, kumulai tuliskan tentang Halal Bihalal MGMP PAI SMK Kota Surabaya. Kegitan ini dilaksanakan di gedung Auditirium SMK Negeri 5 Surabaya Jl.  Jl. Prof. Dr. Mustopo No.167-169, Mojo, Gubeng, Kota Surabaya. Kegiatan ini dihadiri oleh para GPAI SMK sekota Surabaya, dari sekolah Negeri maupun Swasta. Juga turut hadir tamu undangan dari Kantor Kementrian Agama kota Surabaya, yaitu Dr. H. Pardi, M.Pd.I selaku kepala Kemenag Kota Surabaya, Bpk. H. M. Arifin, S.Ag., M.Si selaku Kasi PAIS Kemenag Kota Surabaya dan Bpk. Drs. H. Farhan, M.Pd.I selaku pengawas PAI Kemeng kota Surabaya. Adapun yang undangan dari Dinas Provinsi Jawa Timur, dalam kesempatan ini belum bisa hadir. Kegiatan ini juga dimeriahkan dan disukseskan oleh Rohis Surabaya. Ketika kami datang disambut oleh para panitia Rohis SMKN 5 Surabaya, mereka menyambut serta mengarahkan para tamu menuju tempat acara. Kemudian pra acara dimeriahkan oleh team al-Banjari dari SMKN 6 dari gabungan anggota Rohis sekolah swasta lain.

Sesuai rundown acara, kegiatan ini di buka oleh MC, Ibu Yayuk, M.Pd., dengan membaca umul Qur'an bersama. Kemudian dilanjutkan pembacaan ayat suci al-Qur'an yang dibaca oleh Ust. Abdul Muiz, S.Pd.I., M.Pd. Surat yang dibaca yaitu QS. Al-Hasr ayat 18-20 kemudian di sambung dengan QS. Al-Hujurat ayat 10. Suaranya indah, memberi kenyamanan hati di ruang Auditorium yang full AC tersebut. 

Dokpri
Dokpri

Selanjutnya acara sambutan, sambutan yang pertama dari ketua MGMP PAI SMK Kota Surabaya Bapak H. M. Misbahul Munir, S.Ag., M.Pd. Beliau menjelaskan sudah dua periode menjabat dan sesuai adrt organisasi maka tidak bisa terpilih lagi. Oleh karena itu, sudah waktunya Untuk menumbuhkan potensi dan agen-agen perubahan di MGMP SMK kota Surabaya, kami melihat potensi-potensi para guru agama Islam yang punya potensi punya daya  inovasi dan kreativitas yang insya Allah akan membawa MGMP ini menjadi lebih dinamis di masa yang akan datang.

Sambutan kedua dari Kepala Kementrian Agama kota Surabaya, Dr. H. M. Pardi, M.Pd.I

"Apapun yang diberikan oleh Allah kita syukuri. Semoga ada rezeki min haisu la yahtashib. Guru PAI adalah salah satu profesi yang harus kita syukuri." 

Sesuai yang disampaikan oleh beliau. Ada beberapa hal yang perlu dilakukan GPAI di sekolah

1. Pendidik  atau GPAI Mengajarkan dan membangun spirit keagamaan dan memberantas buta huruf Al-Qur'an. Dengan istiqomah berdekatan dengan Alquran pasti dan yakin barokahnya akan kita dapat. Maka sekolah perlu punya program memberantas buta huruf Al-Qur'an dengan cara sekolah masing-masing seperti adanya TPQ, BTQ, TBTQ atau yang lainnya. Dan selanjutnya harus kita jaga dengan baik. Sukur-sukur peserta didik sebelum lulus khatam Al-Qur'an atau lebih bisa menghafal Alquran.

2. Pendidik harus berinovasi dan berkreasi. Apalagi sekarang ada Merdeka Belajar guru dituntut untuk selalu mengembangkan selalu bisa melakukan inovasi-inovasi pembelajaran. 

3. Pendidik perlu ada Afirmasi penguatan kepada peserta didik. Jangan sampai anak-anak di rumah sudah diomelin orang tua di sekolah juga diomeli. Kita berusaha bagaimana peserta didik merasakan Pendidiknya adalah sebagai mitra atau sahabatnya. Dengan kata lain peserta didik senang terhadap pendidiknya masuk di alam sadar mereka itu dengan penguatan-penguatan. Karena kalaupun anak nakal ada sisi baiknya. Sebaik-baiknya orang ada sisi negatifnya dan juga sejelek-jeleknya orang ada sisi positifnya. Oleh karena itu kita cari sisi baiknya harus dikuatkan dan sisi jeleknya jangan sampai diungkap. 

Seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah ada sahabat yang ingin masuk Islam, orang tersebut menghadap Rasulullah dan berkata.

"Saya ingin masuk Islam tapi saya sering berbohong" Nabi menjawab "Ya tidak apa-apa, syaratnya harus jujur." Nabi tidak mengajak orang tersebut sholat dulu tapi Nabi memilih sisi lain yang harus diberi dan perlu dikuatkan

4. Pendidik GPAI menjadi role model bagi peserta didiknya. Pendidik menjadi cotoh, teladan yang baik bagi peserta didiknya, dari ucapan dan perilakunya. Hal ini tidak lepas dari kebiasaan-kebiasaan kita setiap hari. Dan juga menamkan dan memberi contoh bahwa muslim itu ramah bukan pemarah dan setiap muslim itu mengajak bukan mengejek dan lain sebagainya.

Kemudian acara inti maudloh hasanah disampaikan oleh Dr. KH. Saiful Jazil, M.Ag. Untuk isi ceramahnya bisa dibaca di blog GPAI SMKN 5 Surabaya, https://gpaismkn5sby.blogspot.com/2022/05/memberi-dengan-cara-menolak.html?m=1

Setelah sang Kyai Berdo'a, kemudian kami bersalam-salaman, saling bermaafan dengan diiringi musik al-Banjari Rohis Surabaya. Setelah itu kami istirahat diisi oleh panitia penyerahan Dorprize dipandu oleh ketua panitia dengan menggunakan apliksi dorprize app untuk mengacak nomor yang tertempel di kotak makan kami. Seru dan seru, dan akhir dari kegiatan ini semua GPAI yang hadir mendapatkan dorprize. Lucunya di group panitia ada yang menuliskan saya dapat sabun untuk korah-korah dan tisue.

Setelah itu, dilanjutkan Laporan Pertanggungjawaban Pengurus MGMP PAI SMK Kota Surabaya yang usai di tahun ini dan kemudian dilanjut pemilihan ketua MGMP PAI SMK Kota Surabaya yang baru. Dan alhamdulillah terpilih Ustadz M. SOFYAN HADI, M.Pd.I.

Selamat dan sukses, atas terpilihnya. Ustadz M. SOFYAN HADI, M.Pd.I. Sebagai ketua MGMP PAI SMK KOTA SURABAYA yang baru, Semoga mmbawa keberkahan bagi GPAI dan mampu membawa organisasi ke arah kemajuan sesuai era society 5.0 Barokallah. Amin ya rabbal alamin. Tulis Ustadz H Misbahul Munir, S.Ag. M.Pd. di group WA MGMP PAI SMK Surabaya.

Dan panitia HBH mengirimkan flyer ucapan selamat kepada ketua terpilih.

Dokpri
Dokpri

Salam litersi

M. Abd. Rahim, S.Pd.I, M.Pd. (GPAI SMK PGRI 1 Surabaya)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun