Sambutan kedua dari Kepala Kementrian Agama kota Surabaya, Dr. H. M. Pardi, M.Pd.I
"Apapun yang diberikan oleh Allah kita syukuri. Semoga ada rezeki min haisu la yahtashib. Guru PAI adalah salah satu profesi yang harus kita syukuri."Â
Sesuai yang disampaikan oleh beliau. Ada beberapa hal yang perlu dilakukan GPAI di sekolah
1. Pendidik atau GPAI Mengajarkan dan membangun spirit keagamaan dan memberantas buta huruf Al-Qur'an. Dengan istiqomah berdekatan dengan Alquran pasti dan yakin barokahnya akan kita dapat. Maka sekolah perlu punya program memberantas buta huruf Al-Qur'an dengan cara sekolah masing-masing seperti adanya TPQ, BTQ, TBTQ atau yang lainnya. Dan selanjutnya harus kita jaga dengan baik. Sukur-sukur peserta didik sebelum lulus khatam Al-Qur'an atau lebih bisa menghafal Alquran.
2. Pendidik harus berinovasi dan berkreasi. Apalagi sekarang ada Merdeka Belajar guru dituntut untuk selalu mengembangkan selalu bisa melakukan inovasi-inovasi pembelajaran.Â
3. Pendidik perlu ada Afirmasi penguatan kepada peserta didik. Jangan sampai anak-anak di rumah sudah diomelin orang tua di sekolah juga diomeli. Kita berusaha bagaimana peserta didik merasakan Pendidiknya adalah sebagai mitra atau sahabatnya. Dengan kata lain peserta didik senang terhadap pendidiknya masuk di alam sadar mereka itu dengan penguatan-penguatan. Karena kalaupun anak nakal ada sisi baiknya. Sebaik-baiknya orang ada sisi negatifnya dan juga sejelek-jeleknya orang ada sisi positifnya. Oleh karena itu kita cari sisi baiknya harus dikuatkan dan sisi jeleknya jangan sampai diungkap.Â
Seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah ada sahabat yang ingin masuk Islam, orang tersebut menghadap Rasulullah dan berkata.
"Saya ingin masuk Islam tapi saya sering berbohong" Nabi menjawab "Ya tidak apa-apa, syaratnya harus jujur." Nabi tidak mengajak orang tersebut sholat dulu tapi Nabi memilih sisi lain yang harus diberi dan perlu dikuatkan
4. Pendidik GPAI menjadi role model bagi peserta didiknya. Pendidik menjadi cotoh, teladan yang baik bagi peserta didiknya, dari ucapan dan perilakunya. Hal ini tidak lepas dari kebiasaan-kebiasaan kita setiap hari. Dan juga menamkan dan memberi contoh bahwa muslim itu ramah bukan pemarah dan setiap muslim itu mengajak bukan mengejek dan lain sebagainya.
Kemudian acara inti maudloh hasanah disampaikan oleh Dr. KH. Saiful Jazil, M.Ag. Untuk isi ceramahnya bisa dibaca di blog GPAI SMKN 5 Surabaya, https://gpaismkn5sby.blogspot.com/2022/05/memberi-dengan-cara-menolak.html?m=1
Setelah sang Kyai Berdo'a, kemudian kami bersalam-salaman, saling bermaafan dengan diiringi musik al-Banjari Rohis Surabaya. Setelah itu kami istirahat diisi oleh panitia penyerahan Dorprize dipandu oleh ketua panitia dengan menggunakan apliksi dorprize app untuk mengacak nomor yang tertempel di kotak makan kami. Seru dan seru, dan akhir dari kegiatan ini semua GPAI yang hadir mendapatkan dorprize. Lucunya di group panitia ada yang menuliskan saya dapat sabun untuk korah-korah dan tisue.