Mohon tunggu...
Maarif SN
Maarif SN Mohon Tunggu... Guru - Setia Mendidik Generasi Bangsa

Membaca untuk menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jam Pelajaran Fleksibel, Alternatif Solusi dalam Implementasi Kurikulum Merdeka

24 September 2024   14:35 Diperbarui: 24 September 2024   14:42 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dampak berantainya adalah pemahaman mereka terhadap bacaan terkait dengan materi pembelajaran juga minim. Di sisi mereka, kebosanan mudah melanda ketika diajak membaca dan menulis. Meskipun sudah menggunakan alat bantu seperti LCD Proyektor, gadget, dan buku paket, serta lembar kerja (yang dibuat oleh saya sendiri maupun yang saya beli dari penerbit). Selain itu juga dibantu dengan permainan-permainan. 

Pendeknya, pembelajaran di kelas menjadi salah satu hal yang membosankan kendati para guru sudah menerapkan diversifikasi dan diferensiasi (proses, materi, teknis asesmen dll) pembelajaran dan lain-lain seperti yang sudah sering disarankan dalam diklat di berbagai komunitas belajar.

Tapi mohon maaf, data statistiknya tidak saya sebutkan secara terperinci, terlalu ribet dan terlalu ilmiah, toh ini baru opini, meskipun masih dibalut sebagai opini seorang profesional. Dan lagi, meskipun sekarang ini yang dituntut sebagai profesional adalah berbicara berdasarkan data dan fakta.

Kali ini saya mencoba menerapkan lebih banyak pembelajaran luar ruang (outdoor Study). Kami (tak hanya saya) menerapkan jadwal pelajaran klasikal yang lebih sedikit, dan fokus pada upaya perbaikan kemampuan literasi dan numerasi sesuai rapor pendidikan dan sesuai dengan visi misi sekolah. 

Visi utamanya adalah Religius, kami perbanyak kegiatan belajar membaca Al Qur'an dan bacaan sholat serta doa-doa lainnya. Pada awal hari, sebelum masuk kelas, kami berkumpul bersama di halaman, semua siswa dan guru berkumpul lebih lama dari biasanya. jika umumnya apel pagi dilaksanakan antara 10 - 15 menit, kami tambahkan sampai kira-kira 20-30 menit.

Kemudian di siang hari, usai istirahat kedua, kami melaksanakan shalat berjamaah di mushala. Setelahnya, kembali kami mengajak mereka belajar membaca Al Qur'an dan sebagainya itu. Jika biasanya tanpa wiridan, kali ini ditambah sedikit doa / wirid, sesuai dengan kebiasaan di beberapa masjid dan mushala di sekitar sekolah. 

Terkait dengan materi pelajaran, kami perbanyak materi yang terakit dengan kemampuan literasi dan numerasi dasar. Bacaan tidak perlu yang berat-berat, cukup kisah-kisah atau artikel-artikel ringan, sesuai tahap pemahaman mereka yang baru mencapai "menemukan informasi". 

Hasilnya ? mari kita tunggu saja beberapa hari atau pekan ke depan, semoga saja ada perbedaan signifikan dalah hal motivasi belajar.

Matur nuwun. 

Ngaliyan 202409241430

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun