Di peringkat kedua adalah sertifikat, para pengelola pendidikan informal berlomba memberikan kursus dan  pelatihan keterampilan yang berkualitas dan bersertifikat dari lembaga sertifikasi terkemuka. Diterimanya para alumni lembaga kursus di berbagai bidang pekerjaan menjadi pembangun citra  lembaga tersebut di mata masyarakat.Â
Tetapi sejak saat ini, saya khawatir pada kemungkinan diarupsi fungsi dan nilai (values) ijasah, sertifikat, dan piagam, sepertinya eranya baru dimulai. Mulai tahun ini ijasah hanyalah sebuah reward, bukan pengakuan atas perjuanagan panjang penuh pengorbanan untuk menguasai kompetensi dan menorehkan prestasi melalui serangkaian ujian pendadaran.
Peniadaan Ujian Sekolah bisa menjadi legitimasi bahwa "masa di mana ijasah tidak menjamin kompetensi" telah nyata adanya. Dan ke depannya bisa jadi "masa di mana "sekolah hanyalah formailitas pendidikan "Â akan benar-benar terwujud. Dan itu berarti juga matinya marwah guru sekolah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H