Mohon tunggu...
Maria BK
Maria BK Mohon Tunggu... Mahasiswa - ada tapi sok sibuk aja

Hii! Nama : Maria BK dari fakultas ekonomi jurusan akuntansi. UNPAM

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bagaimana Pentingnya Berbahasa Indonesia Yang Baik Dan Benar?

15 Juli 2021   22:08 Diperbarui: 15 Juli 2021   22:25 735
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pentingnya berbahasa Indonesia dengan baik dan benar

Bahasa merupakan alat komunikasi untuk menyampaikan gagasan, pesan, dan informasi yang tertanam dalam pikiran, media penyampaiannya bisa melalui lisan atau tulisan,agar bisa berinteraksi dengan orang lain. Bahasa juga memiliki peran sentral demi terciptanya masyarakat yang santun dan beradab.

Bahasa Indonesia merupakan bahasa Melayu yang dijadikan sebagai bahasa yang resmi bagi Republik Indonesia serta bahasa untuk persatuan bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia diresmikan penggunanya setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

Bahasa Indonesia adalah Bahasa yang harus dimengerti oleh Masyarakat Indonesia kana Bahasa Indonesia merupakan Bahasa pemersatu antara bahasa daerah yang beragam. Berbagai kebudayaan bisa saling menyatu karena ada salah satu aspek yang mampu mengikatnya yaitu bahasa.

Berbahasa Indonesia dengan Baik dan Benar

Masalah kebahasaan Indonesia tidak terlepas dari masyarakat pendukungnya. Dalam kehidupan masyarakat Indonesia telah terjadi berbagai perubahan, baik sebagai akibat tatanan kehidupan dunia yang baru, globalisasi, maupun sebagai dampak perkembangan teknologi informasi yang amat pesat (Sugono 2003:v). Terkait dengan hal ini, tentu saja bahasa Indonesia mendapat tantangan, pengaruh besar dari bahasa asing. Namun demikian, masyarakat Indonesia diharapkan tetap menjunjung tinggi bahasa Indonesia. Untuk mewujudkan masyarakat cinta bahasa Indonesia, pada tahun 1995, pemerintah pada saat itu dipimpin oleh presiden Soeharto, memunculkan slogan. Slogan gunakanlah bahasa Indonesia dengan baik dan benar, dicanangkan oleh Kepala Negara Republik Indonesia,tepatnya pada tanggal 20 Mei tahun 1995. Pencanangan dilakukan karena dalam perjalannya, keberadaan bahasa Indonesia yang baku menduduki posisi dalam skala tata nilai masyarakat bahasa (Alwi 1995:vii). Pemakaian Bahasa Indonesia dikatakan dengan baik dan benar, apabila tuturan sudah sesuai dengan kriteria. Kriteria yang dimaksud adalah tuturan baik lisan maupun tulis, telah sesuai dengan kaidah yang berlaku dan sesuai dengan situasi kebahasaan yang dihadapi. Kriteria pemakaian Bahasa Indonesia dikatakan dengan benar jika telah sesuai dengan kaidah yang berlaku. Kaidah bahasa yang harus diperhatikan oleh para pemakai mencakupi lima aspek, yaitu

1.tata bunyi (fonologi),

2.tata bahasa (kata dan kalimat),

3.kosa kata (termasuk istilah),

4.ejaan, dan

5.makna.

Kriteria sesuai dengan situasi kebahasaan memiliki pengertian bahwa bahasa yang baik harus cocok dengan situasi pemakaiannya. Ada dua macam situasi kebahasaan yang dimaksud, yaitu situasi resmi dan situasi tidak resmi atau situasi santai. Situasi kebahasaan resmi adalah situasi yang berkaitan dengan masalah-masalah kedinasan atau keilmuan. Mengajar, ceramah, khotbah, pidato kenegaraan merupakan beberapa contoh komunikasi lisan yang termasuk dalam situasi resmi. Bentuk tuturan tulis yang termasuk dalam situasi resmi, diantaranya surat menyurat resmi, skripsi, tesis, disertasi , laporan resmi. Bentuk tuturan tulis lainnya yang juga termasuk dalam situasi resmi, yaitu tuturan di kain rentang (spanduk), papan nama, papan pengumuman. Suatu informasi tertulis yang disampaikan pada khalayak (umum), dipasang di tempat umum, termasuk bentuk resmi. Kain rentang, papan nama (papan nama usaha, praktik dokter, pengacara) adalah sarana informasi untuk umum, sehingga diseyogyakan bahasa yang digunakan bahasa yang baik dan benar.

Berdasarkan paparan di atas menunjukkan bahwa slogan "berbahasa Indonesia dengan baik dan benar masih belum bisa diwujudkan oleh masyarakat penutur bahasa Indonesia, terutama masyarakat Indonesia. Masyarakat Indonesia seharusnya merasa bangga karena memiliki bahasa yang namanya sama dengan nama negara. Namun hal ini masih menjadi isapan jempol, karena pada kenyataannya lebih bangga memakai bahasa asing, terutama bahasa Inggris dalam berbagai kesempatan. Marilah kita menunjukkan sikap bangga terhadap bahasa Indonesia. Rasa bangga kita dapat diwujudkan dengan memakai bahasa Indonesia dalam berbagai kesempatan, terutama dalam situasi resmi. Marilah para guru, dosen, mahasiswa pelajar dapat menjadi anutan dalam berbahasa Indonesia bagi masyarakat indonesia.

Nama : Wida Triana Destia

Fakultas ekonomi

Jurusan akuntansi

Universitas Pamulang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun